"Sebenarnya biar lebih afdol tanya Gubernur dulu. Ini baru rencana, belum ada pilot project," kata Wahid kepada detikcom, Kamis (6/8/2020).
Wahid menjelaskan bahwa BNPB saat ini mempertimbangkan untuk membuka kembali sekolah. Tetapi, menurut Wahid keputusan membuka sekolah SMA/SMK ada di tangan Gubernur.
"Bagaimana Bu Gubernur dulu. Yang jelas terkait zonasi akan dipertimbangkan. Karena saat ini belum ada zona hijau (di Jatim). Masih dibahas saja kemungkinannya," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Wahid, belum ada SMA/SMK yang menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka. Kecuali di wilayah kepulauan di kawasan Sumenep yang memang terkendala masalah jaringan untuk sekolah daring.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Surabaya-Sidoarjo, Luthfi Isa Ansori mengatakan pihaknya masih menunggu regulasi dari Dispendik Jatim dan Gubernur Khofifah.
"Jadi kita hanya persiapan saja. Sewaktu-waktu ada regulasi, sekolah siap melaksanakan. Jadi bukan mau membuka. Kita siapkan saja sekolahnya agar nanti siap," katanya.
Luthfi menjelaskan sejauh ini belum ada instruksi untuk membuka sekolah baik dari Dispendik Jatim maupun Gubernur. Tetapi, sudah ada instruksi untuk menyiapkan sarana pra sarana di sekolah.
"Instruksi belum ada, instruksinya hanya sekolah menyiapkan sarana dan pra sarana. Kalau nanti ada regulasi dan keputusan yang membolehkan pembelajaran tatap muka, sekolah itu sudah siap," terangnya. (iwd/iwd)