"Ada tiga order makanan. Jaraknya yang pertama ke order kedua sekitar 5 menit, dan kedua ke order ketiga sekitar 15 menit dalam sehari. Gak sampai setengah jam itu ada tiga order," terang Rachmad kepada detikcom.
"Nama pemesannya juga sama semua Hariadi Lukito. Tapi ndak ada. Semua gang yang ada di situ gak ada nama itu. Saya juga sudah cari di gang sebelah juga gak ada nama itu," imbuhnya.
Rachmad menuturkan, dirinya mengetahui itu setelah ada ramai-ramai di sekitar rumahnya. Setelah dicek keluar ternyata ada tiga ojol yang membawa pesanan makanan itu.
"Waktu itu kok di depan ada ramai-ramai terus saya keluar. Terus bilang alamatnya benar tapi nama pemesannya gak ada. Saya ini mantan pengurus kampung di sini memang gak ada nama itu kalau alamat memang benar," ujar Rachmad.
"Order fiktif gak ada pemesannya ini baru pertama kali di sini. Makanya tetangga saya yang alamatnya dituju ini bingung. Sebelum-sebelumnya gak ada seperti ini," tegasnya.
Sementara tujuannya menuliskan cerita itu di Facebook, terang Rachmad, hanya ingin berbagi saja. Ia berharap kejadian itu tidak terulang lagi. Sebab ia merasa kasihan dengan tetangga dan ojolnya.
"Tujuannya agar diketahui orang lain dan tidak terulang. Kan kasihan ojolnya juga, kasihan tetangga saya juga. Apalagi ini sehari sampai tiga kali. Saya juga kaget kok sampai viral seperti itu," pungkas Rachmad.
(sun/bdh)