Peristiwa hewan kurban sapi mengamuk kembali terjadi di Blitar. Namun kali ini lokasinya di Kabupaten Blitar. Keterangan dari warga, sapi ini sejenis dengan sapi kurban yang mengamuk di Kota Blitar, sehari menjelang Idul Adha.
Peristiwa itu terekam video warga setempat dan diposting di media sosial. Akun Arif Rusdianto membagikan video berdurasi 37 detik dengan narasi "Hampir saja loorr...tunggale sing icol ndek kota wingi ... ancen galak".
Dalam video tampak, seekor sapi berkulit putih bersih akan diturunkan dari pikap di halaman sebuah musala. Namun si sapi berontak, dan melompat dari jeruji besi pengaman pikap yang mengangkutnya.
Tubuhnya terhempas ke tanah. Hanya beberapa detik, sapi bangkit langsung menyeruduk ke arah depan dan mengenai sebuah pohon. Warga yang semula berada di dekat, langsung semburat berlarian.
Si sapi lalu bergerak memutari pohon sembari terus menyeruduk. Sempat terjatuh lagi, namun segera bangun seakan siap menyerang siapapun yang mendekat. Beruntung, tali hang mengikatnya melingkar di batang pohon, sehingga gerakan sapi agak terhambat.
Dalam video terdengar teriakan seorang warga, kui sikile siji kecepit. Penak wi ngko nyekele ( itu satu kakinya terjepit. Lebih enak itu nanti memegangnya).
Penelusuran detikcom, peristiwa hewan kurban sapi mengamuk itu terjadi Jumat (31/7) pagi. Lokasinya di Mushola Taawul Muslimin Dusun Klepon, Desa Sidodadi Kecamatan Garum.
Seorang warga dekat musala, Widodo membenarkan peristiwa itu. Sapi berhasil diringkus dan langsung disembelih hanya memakan waktu sekitar 10 menit.
"Kakinya satu tersangkut tali, jadi agak mudah kami gulingkan. Langsung kami ikat ke empat kakinya dan saat disembelih sudah tidak kuat bergeraknya," kata Widodo kepada detikcom, Sabtu (1/8/2020).
Menurut Widodo, apa yang diposting di media sosial memang benar sapi sejenis yang mengamuk di Kota Blitar, Kamis (30/7) sore. Sapi mengamuk di musala dusunnya, juga dibeli dari penjual hewan kurban di Desa Bence Kecamatan Garum.
"Iya sama dengan sapi yang ngamuk di kota kemarin ini. Mungkin sapi dari luar Jawa, kalau dilihat fisiknya. Warna kulitnya putih bersih, besarnya badan dan umurnya ya sama dengan yang kemarin ngamuk di kota itu," pungkasnya.