Tentang Pasien COVID-19 Bunuh Diri Loncat dari Lantai 6 RSU Haji Surabaya

Round-up

Tentang Pasien COVID-19 Bunuh Diri Loncat dari Lantai 6 RSU Haji Surabaya

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 31 Jul 2020 11:28 WIB
Seorang pasien COVID-19 di Surabaya bunuh diri. Ia meloncat dari lantai 6 RSU Haji.
RSU Haji Surabaya/Foto: Faiq Azmi
Surabaya -

Seorang pasien COVID-19 di Surabaya bunuh diri. Ia yang sempat frustrasi meloncat dari lantai 6 RSU Haji.

Kapolsek Sukolilo AKP Subiyantana membenarkan soal aksi bunuh diri tersebut. "Iya benar (bunuh diri). Kejadiannya pagi jam 6 jam 7an. Inisial MS (43). Laki-laki, pasien COVID di lantai 6," kata Subiyantana kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).

Subiyantana menjelaskan, pasien COVID-19 tersebut merupakan warga Surabaya. Setelah mendapat informasi soal aksi bunuh diri tersebut, petugas Inafis Polrestabes Surabaya bersama petugas rumah sakit melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Yakni dengan menggunakan APD lengkap.

"Jenazah kemudian dibawa ke RSUD dr Soetomo," lanjut Subianyanta.

Ia juga menyampaikan, MS berulang kali melakukan tes swab. Hasilnya selalu positif. "Karena tes swab-nya positif terus. Sampai tujuh kali positif terus," terangnya.

Tonton video 'Curhat Penggali Kubur Corona di Surabaya, Kerja Pagi Hingga Pagi':

[Gambas:Video 20detik]



Pasien tersebut baru sehari dirawat di RSU Haji. Menurut Subiyantana, MS masuk ke RSU Haji kemarin sore.

Wakil Direktur Penunjang Medik dan Diklat di RSU Haji Surabaya, drg Ansarul Fahrudda juga membenarkan aksi bunuh diri tersebut.

"Pagi tadi (tahu), berdasar dari CCTV rumah sakit. Pasiennya laki-laki. Positif swab, laki-laki. Bunuh diri jam 5.21 WIB pagi tadi," jelasnya.

Sementara keluarga pasien mengatakan, yang bersangkutan sempat frustrasi karena beberapa kali tak diterima rumah sakit.

"Beberapa kali diuncal-uncal (dilempar-lempar). Mungkin orangnya jadi down, frustrasi lah. Bahasa saya dark alias peteng," kata Adik Ipar MS, Pangky Bambang kepada detikcom.

Pangky menjelaskan, sebelumnya MS telah melakukan swab sebanyak 2 kali. Swab tersebut dilakukan mandiri di 2 rumah sakit berbeda.

"Jadi mulai Kamis (23/7) lalu, kakak saya itu pas kerja sales. Lalu visitasi customer di kawasan Raden Saleh. Pulang dari sana badannya bergejala panas, batuk. Sempat dikasih obat pereda panas, turun. Lalu kerasa kayak ciri-ciri PDP (kasus probable)," terangnya.

"Beliau akhirnya secara mandiri ke Puskesmas Menur tapi ditolak, katanya gak ada rapid-nya. Kemudian ke RS Unair tapi disarankan isolasi mandiri karena menunggu hasil swab. Jadi diuncal-uncal (dilempar-lempar)," lanjutnya.

Kemudian MS sempat dirawat di RS Gotong Royong untuk dilakukan foto thorax. Ternyata memang ditemukan pneumonia di paru-parunya.

Pada Rabu (29/7), MS akhirnya dirawat di RSU Haji Surabaya. Pangky sempat menceritakan soal kakak iparnya ke salah satu radio di Surabaya.

"Ya akhirnya kemarin sekitar magrib dirawat di RSU Haji Surabaya itu. Baru sehari. Terus jam 9 pagi tadi saya dengar kabar meninggal dunia. Kalau meninggalnya loncat bunuh diri memang terus terang saya baru tahu. Mungkin pikiran peteng (gelap) ya, frustrasi karena COVID-19," pungkasnya.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.