Ketua tim rapid test Dinas Kesehatan Tulungagung, Satrio Wibisono, mengatakan dalam rapid test masal tersebut pihaknya menyediakan sekitar 300 alat rapid test, dengan dua tim dari dinas kesehatan dan puskesmas.
"Jelang Idul Adha seperti ini jumlah pengunjung di pasar hewan cenderung meningkat, dari dalam maupun luar kota. Makanya kami kerjasama dengan dinas perdagangan untuk rapid test ini," kata Satrio, Kamis (30/7/2020).
Menurutnya dalam pemeriksaan sampel darah tersebut dinas kesehatan menyasar sebagian besar para pedagang hewan yang berasal dari luar kota. Sedangkan sisanya adalah pengunjung dan pedagang dari lokal Tulungagung.
"Hari ini kami siapkan sekitar 300 rapid test, tapi yang menjalani pemeriksaan baru 46 orang," ujarnya.
Satrio menambahkan, jika dalam pemeriksaan itu ada pengunjung asal Tulungagung yang diketahui reaktif, maka pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan melalui metode polymerase chain reaction (PCR) di tempat yang ditunjuk. Sedangkan yang dari luar kota, dinas kesehatan akan berkomunikasi dengan otoritas kesehatan dari tempat asal pengunjung.
"Kalau dari dalam kota, bisa ke Puskesmas Beji atau RSUD dr Iskak, sedangkan isolasinya di Rusunawa IAIN Tulungagung," imbuhnya.
Sementara itu Kepala UPT Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tulungagung Zaeni Mansur, mengatakan pemeriksaan massal terhadap pengunjung pasar hewan tersebut tidak hanya dilakukan di Pasar Beji, namun juga di beberapa pasar hewan lainnya.
"Kami berharap seluruh pengunjung pasar hewan ini bebas dari paparan virus Corona," kata Zaenu.
Ditambahkan perdagangan hewan di Pasar Hewan Beji tidak hanya diramaikan oleh pedagang dari lokal Tulungagung, namun juga dari berbagai daerah, seperti Malang, Trenggalek, Surabaya, Pacitan, Blitar, Kediri dan berbagai daerah lain.
"Nah karena yang dari luar kota cukup banyak, makanya sangat perlu dilakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Tonton video 'Tahapan Penyembelihan & Penyaluran Hewan Kurban di Masa Pandemi Corona':
(fat/fat)