Puluhan Mahasiswa Demo Minta UKT Diturunkan, Ini Penjelasan Unair

Puluhan Mahasiswa Demo Minta UKT Diturunkan, Ini Penjelasan Unair

Esti Widiyana - detikNews
Rabu, 29 Jul 2020 17:49 WIB
Sebanyak 70 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Airlangga (AMU) menggelar demo. Mereka menutup Jalan Ir Soekarno, tepatnya di perempatan Kampus Unair C.
Demo mahasiswa Unair/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Sekitar 70 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Airlangga (AMU) menggelar demo hingga menutup jalan Ir Soekarno, tepatnya di perempatan Kampus C Unair. Mereka membawa lima tuntutan, salah satunya meminta Uang Kuliah Tunggal (UKT) diturunkan 50 persen.

Kini pihak kampus memberikan penjelasan mengenai UKT tersebut. Menurut Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko WidodoJadi, tuntutan mahasiswa yang berdemo sebelumnya sudah dibicarakan oleh rektor dan mahasiswa.

"Sebelum mahasiswa menuntut, pimpinan Unair telah membuat kebijakan yang menyerap aspirasi semua pihak. Bahkan sudah ketemu dengan organisasi perwakilan mahasiswa, Ketua BEM kita undang dan itu sudah sepakat. Bahkan kebijakan-kebijakan UKT banyak dipuji orang karena tahu persis kondisi pandemi saat ini," kata Suko di Kampus C Unair, Rabu (29/7/2020).

"Contoh kita sudah memberikan kebebasan pada 2.395 (mahasiswa) dengan mekanisme KIP. Bagi mereka mahasiswa semester akhir tinggal skripsi, kalau Oktober sudah selesai juga digratiskan. Mereka nuntut 50 persen, kita gratiskan," imbuhnya.

Suko melanjutkan, mahasiswa diberikan cuti jika proses pendidikannya terkendala karena harus menghadapi pandemi COVID-19. Bagi yang keberatan akan ada mekanisme untuk mengajukan hal tersebut ke masing-masing fakultas, kemudian diproses ke direktur keuangan.

"Sistem kita, UKT yang disepakati sejak mahasiswa masuk. Kalau semua harus dipotong 50 persen, bagaimana putra pengusaha kaya? Anak bupati? Kalau dipotong padahal kita juga membutuhkan untuk mahasiswa yang kekurangan," jelasnya.

Rektor Unair M Nasih pun, lanjut Suko, sudah berpihak kepada kepentingan bersama. Maka, dari sekitar 37.000 mahasiswa Unair, yang demo hanya sekitar 70 orang.

"Apa mereka mewakili umum? Saya kira juga sudah diwakili oleh organisasi kemahasiswaan, BEM. Itulah representasi yang terus kita dialog dengan mereka," ujarnya.

Tonton video 'Pendemo Tolak Omnibus Law Minta Pemerintah Fokus Urus Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



Bagi mahasiswa yang merasa keberatan, Suko menyarankan untuk mengajukan ke fakultas masing-masing. Di situasi pandemi COVID-19, dia memohon untuk mentaati protokol kesehatan.

"Kita malu lah kalau mengganggu masyarakat. Mari kita cerdas, mahasiswa Unair harus cerdas melihat ini. Tidak dengan hati yang asal dan seolah membela padahal sebetulnya sudah diberikan haknya dan anugerah yang melebihi dari yang lain. Mohon juga dari mahasiswa memahami dengan teduh bahwa situasi seperti ini akan bagus bila dilakukan dengan prosedur yang baik," sambungnya.

Mengapa UKT di Unair tidak memberikan potongan 100 persen? Suko mengatakan, Uanir merupakan lembaga organisasi yang juga butuh pembiayaan. Perkara kuota internet juga telah dipenuhi.

"Namun jika mahasiswa menuntut soal kuota tolong kuotanya jangan dibuat nonton musik aja. Tapi benar-benar belajar. Sudah kita hitung kok. Saya kembalikan ke anda sebagai mahasiswa untuk menggunakan fasilitas yang diberikan," ujarnya.

Untuk orang tua mahasiswa yang berdagang dan tidak menunjukkan surat PHK juga bisa mengajukan ke fakultas. Seperti ada surat keterangan RT/RW bahkan pihaknya juga bisa memverifikasi.

"Ini kan problem dialog, silahkan. Jadi Nggak perlu bakar kayu, malu lah, ganggu orang di jalan. Masa mahasiswa begitu hari gini. Silahkan ajukan dengan baik-baik datang, jelaskan problemnya. Pasti pihak Unair memahami kondisi, kita semua prihatin dengan kondisi seperti ini," jelasnya.

Mahasiswa juga sempat mengancam, jika tidak ditemui oleh Rektor Unair, mereka akan menginap di Kampus C. Namun, Suko kembali bertanya kepada mahasiswa, aksi tersebut mewakili siapa.

"Urusannya jadi lain. Kan ada aturannya, mereka juga tidak izin. Mereka mewakili siapa? Siapa yang dia wakili? Mahasiswa mana? Wong sudah diwakili. Agak aneh," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.