Satgas Pasar Keputran Surabaya Usir Pembeli yang Abai Protokol Kesehatan

Satgas Pasar Keputran Surabaya Usir Pembeli yang Abai Protokol Kesehatan

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 28 Jul 2020 23:04 WIB
Setelah Pasar Keputran Utara dibuka kembali, pengelola dan perwakilan pedagang membuat Satgas Pasar Tangguh. Sehingga pembeli yang mengabaikan protokol kesehatan tidak bisa masuk pasar.
Pembeli yang tidak mengenakan masker diminta kembali pulang dari Pasar Keputran/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya -

Setelah Pasar Keputran Utara dibuka kembali, pengelola dan perwakilan pedagang membuat Satgas Pasar Tangguh. Sehingga pembeli yang mengabaikan protokol kesehatan tidak bisa masuk pasar.

Malam hari, Satgas Pasar Tangguh melakukan sidak kepada sejumlah pedagang dan juga membeli. Satgas juga memeriksa suhu tubuh sejumlah pembeli yang akan masuk ke pasar dengan menggunakan thermo gun.

Mereka juga menyoroti pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker. Demi keamanan dan kesehatan bersama, pembeli yang tidak mengenakan masker tersebut diminta kembali. Sedangkan para pedagang yang tidak menggunakan masker dihukum dengan sanksi sosial. Yakni mengucapkan Pancasila.

Ketua I Satgas Tangguh Pasar Keputran Utara Surabaya, Ahmad Munif mengatakan, satgas ini dibuat secara mendadak. Yakni setelah dibukanya kembali pasar sayur terbesar di Surabaya ini.

"Satgas Gugus Pasar sudah mulai dan pembentukannya mendadak. Meski mendadak, protokol kesehatan kita utamakan," kata Ahmad kepada wartawan di Pasar Keputran Utara, Selasa (28/7/2020).

"Memang dari awal berangkat dari satgas kampung kita terapkan di sini. Bagi yang tidak mengenakan masker diusir. Inginnya setiap waktu seperti ini operasi kepada setiap pedagang," imbuhnya.

Sementara Kepala Pasar Keputran Utara Surabaya Sufik Endrajaya menyampaikan, 25 personel yang bergabung dalam Satgas Tangguh Pasar Keputran Utara dibantu 60 pedagang. "Kami sudah menyiapkan personel 25 orang dan sisanya gabungan dari pedagang mungkin ada 60 orang melakukan sosialisasi edukasi," ujar Sufik.

Sufik juga tidak menampik adanya kesulitan saat mengingatkan para pedagang dan juga pembeli. Selain itu, jalur depan pasar juga menjadi kendala untuk penerapan physical distancing.

"Kesulitan kami sebetulnya di arus kalau bisa mohon dengan sangat hanya satu arah. Kalau 2 arah kesulitan. Ini yang satu masuk ketemu degan yang mau keluar," pungkas Sufik.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.