Di tengah pandemi COVID-19, ibu hamil (bumil) di Surabaya diwajibkan melakukan tes swab sebelum melahirkan. Sebab, tak sedikit bumil yang terpapar Corona.
Pekan ini ada ratusan bumil yang melakukan tes swab sebelum menjalani persalinan. Salah satunya Riesta Ayu Oktarina (28), warga Kemlaten Baru Barat, Kecamatan Karangpilang. Ia melakukan swab di GOR Pancasila dengan usia kandungan 35 minggu.
"Awalnya takut, karena ini pertama kali di-swab, tapi setelah ngerasain sendiri rasanya geli-geli gitu," kata Riesta kepada detikcom, Selasa (28/7/2020).
Menurutnya, sebelum persalinan memang harus tes swab di tengah pandemi COVID-19. Yakni sebagai upaya deteksi dini sebelum melahirkan sang buah hati.
"Sempat waswas dan tegang, tapi karena ini sudah prosedur ya dijalani saja. Bismillah hasilnya negatif dan diberi kelancaran serta kesehatan sampai lahiran nanti," jelasnya.
Sebelum melakukan swab, Riesta terlebih dulu didaftarkan oleh Puskesmas. Kemudian, Puskesmas setempat mendaftarkan atau mengambil antrean kepada petugas.
"Cuman membawa fotokopi KTP saja. Kan saya didaftarin Puskesmas," imbuhnya.
Sementara Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, tes swab di GOR Pancasila diikuti ratusan bumil. Peserta yang mengikuti tes dari Puskesmas se-Surabaya.
"Jumlah total kuota 300 orang ibu hamil," kata Irvan.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita juga mengatakan, setelah tes swab ini, bumil akan di-swab kembali saat usia kandungan masuk minggu ke-39. Sesuai dengan tujuan program Pemkot Surabaya, agar dapat memetakan ibu hamil harus melahirkan di mana.
"Kemarin kan kita petakan mereka (ibu hamil) harus lahir di mana. Jika lahir di rumah sakit untuk ibu hamil yang probable, maka kami siapkan rumah sakit yang dapat menangani ibu hamil dengan status probable COVID-19. Begitu pun sebaliknya," terang Feny.
Khusus ibu hamil probable COVID-19, ada sembilan RS yang disiapkan untuk bersalin. Di antaranya RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RS Royal, RS Husada Utama, RS PHC, RSU Haji, RSUD Bhakti Dharma Husada dan RSAL dr Ramelan.
"Kalau untuk pasien dengan risiko sangat tinggi dengan NICU level 3, ada enam rumah sakit. Yakni, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSAL dr Ramelan dan RSU Haji," pungkasnya.