"Kami tidak bisa memastikan (sumber penularan) karena aktivitas teman-teman nakes tidak hanya di rumah sakit ini. Bisa eksternal atau internal," ujarnya.
Karena hampir 50 persen nakes di bagian layanan operasi terinfeksi virus Corona, lanjut dr Djalu, maka pelayanan operasi dihentikan sementara mulai hari ini. Selama ditutup, kamar operasi, ruang pemulihan dan anestesi disterilkan menggunakan cairan disinfektan.
Menurut dia, layanan operasi di rumah sakit milik Pemkab Mojokerto ini akan kembali dibuka Senin (3/8) pekan depan. Pihaknya berpedoman pada perubahan kelima Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
"Tadi sudah kami rapatkan, Senin pekan depan kami operasional kembali karena sudah melebihi ketentuan isolasi dalam revisi kelima protokol COVID-19, isolasi 10 hari. Kami hitung sejak tes swab pertama Jumat kemarin," terangnya.
Untuk sementara waktu, layanan operasi dialihkan ke RSUD RA Basuni di Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. "Kami koordinasikan dengan Dinkes, kita punya RSUD lainnya di kabupaten, seperti RSUD RA Basuni. Kami koordinasikan dengan gugus tugas juga," tandas dr Djalu.
(fat/fat)