"Ada beberapa info dan laporan dari Jember," Kepala PGA Raung, Mukijo kepada detikcom, Sabtu (25/7/2020).
"Kami tidak mengkonformasi atau menyangkal suara itu. Namun hal tersebut normal saat terjadi erupsi," tambahnya.
Menurutnya, suara gemuruh tersebut hampir sama seperti erupsi Gunung Raung pada kejadian sebelumnya. Di tahun 2012 dan 2015, Gunung Raung saat erupsi juga mengeluarkan gemuruh.
Suara gemuruh itu, kata Mukijo bisa jadi hanya terdengar di sisi yang lain, yakni di Jember. Sementara untuk di sisi Banyuwangi, sampai saat ini PPGA Raung masih belum menerima laporan.
"Saat ini dari PGA sendiri belum terdengar dan belum ada laporan. Tapi ya bisa jadi juga adakalanya bisa di dengar satu sisi. Sisi lain tidak terdengar," tambahnya.
Sementara untuk saat ini, aktivitas kegempaan dan tremor terekam di PPGA Raung. Sebanyak 8 kali terjadi gempa letusan dan 78 kali gempa tremor. Asap kelabu masih muncul di permukaan dengan ketinggian 100 meter dari puncak gunung.
"Status tetap waspada. Asap masih muncul kelabu setinggi 100 meter," pungkasnya.
Gunung Raung ini merupakan gunung api strato berkaldera dengan kawah utama kaldera berbentuk elips berukuran 1750 x 2250 meter, kedalaman 400-500 meter dari pematang gunung.
Tingkat aktivitas Gunung Raung adalah Level I atau normal sejak 24 Oktober 2016. Dan Gunung Raung pernah erupsi pada tahun 2015 lalu. (iwd/iwd)