Rapid test massal digelar Pemkab Jombang selama dua hari, Rabu dan Kamis (22-23/7). Pemeriksaan cepat Corona ini dipusatkan di gedung Sekretariat Daerah (Setda) Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim.
Sedikitnya 747 aparatus sipil negara (ASN) mengikuti rapid test massal ini. Selain dari Setda Kabupaten Jombang, mereka dari Dispendukcapil, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP, Bappeda, Bapenda, Dinas Tenaga Kerja, BPKAD, serta Dinas Perumahan dan Permukiman.
"Dari 747 ada 20 yang reaktif," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/7/2020).
Rapid test, lanjut Budi, juga diikuti Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan Wakilnya Sumrambah. Keduanya dinyatakan nonreaktif.
Sayangnya, 20 ASN yang reaktif dipastikan Budi tidak langsung menjalani tes swab. Mereka hanya diminta bekerja dari rumah (work from home).
"Kondisinya bagus semua secara klinis maupun laboratoris. Menunggu tujuh hari ke depan. Kalau kondisinya tidak bagus, baru dites swab," terangnya.
Kepala Dispendukcapil Masduki dan Sekda Kabupaten Jombang Akhmad Jazuli dinyatakan positif COVID-19. Kedua pejabat ini ketahuan terinfeksi virus Corona setelah menjalani rapid test dan tes swab. Karena keduanya menderita sejumlah gejala klinis.
Jazuli menderita panas, diare, muntah, batuk dan sesak nafas. Sehingga dia harus diinfus untuk menambah cairan tubuhnya. Sedangkan Masduki hanya sakit ringan. Yakni menderita demam. Mereka diisolasi di RSUD Jombang sejak Selasa (21/7). (iwd/iwd)