Penutupan kantor Dispendukcapil di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Jombang ditutup mulai hari ini. Sehingga kantor yang biasanya ramai masyarakat mengurus administrasi kependudukan (adminduk), nampak sepi.
Rupanya sejumlah warga Jombang belum mengetahui penutupan kantor Dispendukcapil. Sehingga mereka sempat datang untuk mengambil adminduk yang selesai dicetak.
Salah satunya Nanang (45), warga Kecamatan Peterongan, Jombang. Dia datang ke kantor Dispendukcapil untuk mengambil akta kelahiran anaknya.
"Saya dapat panggilan untuk mengambil akta kelahiran anak saya tanggal 23 Juli, hari ini. Saya tidak tahu kalau tutup. Sehingga menunggu buka kembali," kata Nanang kepada wartawan di lokasi, Kamis (23/7/2020).
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Sekda) Jombang Eksan Gunajati menjelaskan, kantor Dispendukcapil ditutup sementara mulai hari ini sampai 10 Agustus nanti.
Dia membenarkan penutupan dilakukan karena Kepala Dispendukcapil Masduki positif COVID-19. Sedangkan 6 pegawainya reaktif setelah di-rapid test pada Rabu (22/7).
"Pertimbangan kami karena yang reaktif enam orang ditambah pimpinannya terkonfirmasi (positif Corona)," terangnya.
Mulai hari ini, lanjut Eksan, para pegawai Dispendukcapil diminta bekerja dari rumah. Enam pegawai yang reaktif pun menjalani tes swab. Sedangkan pelayanan adminduk kepada masyarakat dijalankan secara online.
"Harapannya dalam waktu 14 hari bisa kami normalkan kembali," tandasnya.
Kepala Dispendukcapil Masduki dan Sekda Kabupaten Jombang Akhmad Jazuli dinyatakan positif COVID-19. Kedua pejabat ini ketahuan terinfeksi virus Corona setelah menjalani rapid test dan tes swab. Karena keduanya menderita sejumlah gejala klinis.
Jazuli menderita panas, diare, muntah, batuk dan sesak nafas. Sehingga dia harus diinfus untuk menambah cairan tubuhnya. Sedangkan Masduki hanya sakit ringan. Yakni menderita demam. Mereka diisolasi di RSUD Jombang sejak Selasa (21/7). (iwd/iwd)