50 Nakes di RS Unair Terpapar COVID-19 Selama 4 Bulan, 7 Diisolasi

50 Nakes di RS Unair Terpapar COVID-19 Selama 4 Bulan, 7 Diisolasi

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 24 Jul 2020 13:13 WIB
rski rs unair
RS Unair (Foto file: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Selama pandemi COVID-19, tak hanya warga saja yang terpapar, tenaga kesehatan (Nakes) pun juga terkonfirmasi positif Corona. Di RS Unair, terdapat 50 nakes yang terinfeksi sejak Maret lalu.

"Nakes yang kena mendekati 50an, tapi semuanya tanpa gejala dan kenanya belum tentu di RS," kata Dirut RS Unair Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM, Jumat (24/7/2020).

Dari 50 nakes yang terpapar sejak Maret itu, kini ada tujuh yang tengah diisolasi. "Yang dirawat sekitar tujuh yang isolasi didomitori (Lantai 7 RSKI). 50 Itu total sejak Maret," ujarnya.

Nakes yang terpapar di RS Unair kebanyakan perawat. Namun terdapat pula dokter yang terkonfirmasi COVID-19.

"Banyak perawat karena aktivitas lebih banyak perawat, dokternya ada. Bukan dari sini aja tapi dari RS lain dibawa ke sini," ucapnya.

Nasron menjelaskan para nakes ini terpapar di lingkungan RS Unair. Meski pihaknya sudah mengupayakan berbagai cara melakukan pencegahan. Seperti APD lengkap hingga pemisahan gedung COVID-19 dan non-COVID-19.

Diketahui, sejak dua bulan yang lalu, RS Unair sudah memisahkan gedung hingga IGD. Sebelum ke IGD, pasien terlebih dulu ke ruang pre screening yang tepat di sebelahnya untuk mengetahui jika pasien terpapar maka akan langsung dibawa ke RSKI. Kemudian pre IGD pasien mendapat perawatan, terakhir baru pre poli klinik untuk berkonsultasi dengan dokter.

"Alur sudah diatur biar tidak berpapasan. Saya sudah mengupayakan APD lengkap, lingkungan RS sudah dipilah-pilah, semua ruangan ada negatif presure dan ada hipafilter dua atas sama bawah untuk menyedot dan membunuh virus," jelasnya.

Bahkan, untuk mengantisipasi penularan di rumah, RS Unair menscreening nakes sebelum pulang. Nakes terlebih dulu ke tiga hotel yang disiapkan oleh pemerintah untuk istirahat dan bersih-bersih. Ssetelah itu bisa kembali pulang.

"Kalau pulang tidak dianjurkan langsung ketemu keluarga supaya aman dulu. Jadi target kita itu zero kematian, zero transisi dan zero nulari ke rumah. Tapi kan itu harapan, kalau ga punya target malah ga bagus. Supaya ketentuan kesehatan bisa diikuti semua kalau nggak longgar, kita ketat," pungkasnya. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.