"Jumlah kendaraan di Surabaya setiap tahunnya terus bertambah yang dampaknya adalah kemacetan. Salah satu opsi untuk mengurangi kemacetan bagaimana nanti Surabaya harus memiliki LRT dan MRT," kata Machfud Arifin di Surabaya, Jumat (24/7/2020).
Rencana LRT dan MRT tersebut lanjut Machfud, merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam Pepres no 80 Tahun 2019. Bicara jauh jika dirinya terpilih, Machfud akan menginisiasi koordinasi dan kolaborasi untuk merealisasikan hal tersebut.
"Kita lihat Jabodetabek. Kalau di sini Gerbangkertasusila. Jadi di Surabaya, kemacetan tidak hanya dari warga sini, banyak warga dari luar kota juga menggunakan kendaraan pribadi. Dan kita tahu sendiri bagaimana kemacetan di Surabaya didominasi kendaraan pribadi," terangnya.
Selain itu, visinya soal transportasi massal Surabaya ialah pengadaan bus yang lebih banyak. Semakin banyak bus yang beroperasi, menurut pria yang juga Mantan Kapolda Jatim ini, maka akan berdampak dengan minat masyarakat menggunakan transportasi umum.
"Pengadaan bus pemkot tentu bisa. Dengan jumlah bus yang banyak, ditambah dengan keteraturan jadwal yang bisa diketahui publik. Maka minat untuk naik transportasi umum bisa tinggi, dan mengurangi kemacetan. Seperti begini, kita menunggu di halte, tapi kita nggak tahu jam berapa busnya akan datang. Nah dengan keteraturan jadwal yang baik, kalau bisa juga kita koneksikan dengan sistem yang online, maka masyarakat tahu kapan bus akan lewat sini, kapan bus akan berhenti di halte sini," terangnya.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Machfud, kemacetan lalu lintas di Surabaya bisa ditekan. Tak lupa, ia juga akan memperhatikan halte, terminal agar warga yang menunggu merasa nyaman.
"Kalau halte bisa diubah menjadi senyaman mungkin, maka calon penumpang ini bisa nyaman menunggu. Tentu dengan adanya petugas keamanan agar lebih merasa aman," ujarnya.
Machfud Arifin optimis, dengan visinya tingkat kemacetan bisa turun. Apalagi Surabaya merupakan ibu kota Jatim dan banyak warga dari berbagai daerah masuk di Surabaya.
"Bagaimana juga nanti di perbatasan Surabaya diberi tempat parkir, jadi orang yang akan masuk Surabaya misal dari Gresik mungkin naik motor, bisa diparkir, terus mereka melanjutkan dengan menggunakan transportasi massal," pungkasnya.
Tonton video 'Musisi Kafe Surabaya Galang Dana Dampak COVID-19':
(fat/fat)