KPU Surabaya mulai melakukan tahapan coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih. Salah satunya dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan dr Soetomo, Surabaya kepada Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.
"Jadi cokpit ini mulai 15 Juli, secara serentak dilakukan 18 Juli kemarin. Sesuai instruksi KPU untuk tokoh masyarakat seperti bapak (Machfud Arifin) memang diprioritaskan apalagi beliau juga warga kelurahan sini, nanti baru warga lain selanjutnya, tidak ada perbedaan," kata Ketua PPS Kelurahan dr Soetomo, Arif Suyanto di kediaman Machfud Arifin, Minggu (19/7/2020).
Pemilihan tokoh masyarakat untuk dilakukan coklit terlebih dahulu, menurut Arif, agar bisa mengimbau masyarakat lain turut berpartisipasi menggunakan hak pilihnya, dalam Pilkada Serentak 2020 di Surabaya pada 9 Desember mendatang. Apalagi, Machfud merupakan Bacawali Kota Surabaya dan juga mantan Kapolda Jatim.
Tahapan coklit merupakan tahapan pendataan dari KPU apakah daftar nama yang bersangkutan benar ada dan menetap sesuai lokasi. "Tadi Bapak Machfud Arifin dan Ibu Lita Machfud Arifin, datanya benar warga Soetomo sini. Dan dengan coklit ini, maka data akan dimutakhirkan karena orangnya memang ada sesuai data," jelasnya.
Tahapan coklit sendiri dimulai dari 15 Juli hingga 13 Agustus 2020. Masyarakat bisa mengecek namanya di website KPU apakah terdaftar atau tidak untuk menggunakan hak pilihnya. Di kelurahan Soetomo sendiri, ada 12.093 DPT.
"Saat ini proses masih berjalan, karena kita mencari petugas dengan selektif di tengah pandemi, karena harus wajib rapid dan negatif. Dalam tahapan ini, tak lupa protokol kesehatan pencegah COVID-19 harus dilakukan. Untuk petugas PPS sendiri ada 28 sesuai jumlah TPS di sini," terangnya.
"Tahapan coklit sendiri juga bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat khususnya pemilih. Mungkin ada yang sudah berusia 17 tahun tapi belum terdaftar. Nah momen ini bisa untuk segera mendaftar di PPS terdekatnya," lanjutnya.
Bacawali Machfud Arifin menyampaikan kepada masyarakat agar tidak lupa menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak Desember mendatang.
"Saya barusan selesai coklit yang didatangi KPU dan Panwascam di rumah saya, dialog dan cek KTP saya karena di daftar saya sama ibu sudah selesai. Saya berharap partisipasi publik untuk semaksimal mungkin. Kalau bisa seperti Pilpres kemarin berduyung-duyung datang memilih. Di Surabaya sendiri record 65 persen tertinggi. Sayang 35 persennya hilang. Saya imbau warga Surabaya untuk memilih hak pilih. Luangkan 5 menit untuk memilih pemimpin 5 tahun ke depan," bebernya.
"Saya harap Kota Surabaya maju kotane, makmur wargane. Ojok lali rek 9 Desember gunakan hak pilih Anda untuk melakukan pencoblosan," imbuhnya.
Lita Machfud Arifin (istri Machfud) berpesan agar masyarakat khususnya Surabaya menggunakan hak pilihnya. "Saya harap warga Surabaya meluangkan waktunya untuk 9 Desember. Karena coblosan nanti menentukan nasib Surabaya 5 tahun ke depan," pungkasnya.