28 SD di Tulungagung Diusulkan Dimerger Jadi 14

28 SD di Tulungagung Diusulkan Dimerger Jadi 14

Adhar Muttaqien - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 11:43 WIB
Plt Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Hariyo Dewanto Wicaksono
Plt Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Hariyo Dewanto Wicaksono (Foto: Adhar Muttaqien)
Trenggalek - Dinas Pendidikan Tulungagung berencana melakukan merger 28 Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di tujuh kecamatan. Alasannya, karena cenderung sepi peminat serta efisiensi sekolah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung Hariyo Dewanto Wicaksono, mengatakan 28 sekolah itu terdiri dari empat sekolah di Kecamatan Kauman, dua sekolah di Kecamatan Gondang, enam sekolah di Kecamatan Boyolangu, delapan sekolah di Kecamatan Bandung, dua sekolah di Kecamatan Pakel, empat sekolah di Kecamatan Sendang, dan dua sekolah di Kecamatan Tanggunggunung.

"28 SD itu kami usulan untuk digabung menjadi 14 SD, kalau keputusannya seperti apa ya tergantung Pak Bupati," kata Hariyo, Kamis (23/7/2020).

Beberapa sekolah yang akan dimerger tersebut berada di kawasan pegunungan serta wilayah pesisir selatan. Namun seluruhnya merupakan SD yang berada di dalam satu komplek sekolah.

"Ini husus untuk SD satu komplek, kalau yang jaraknya jauh tidak kami merger. Seperti SD Kampungdalem 4 itu kan kami merger," ujarnya.

Hariyo menjelaskan rencana penggabungan puluhan SD itu dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, di antaranya sepinya minat warga sekitar untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, sehingga jumlah siswa yang terus berkurang hingga di bawah 50 siswa dalam satu lembaga sekolah.

Selain itu, merger juga dilakukan untuk efisiensi kegiatan belajar mengajar (KBM) sekaligus efisiensi manajemen tenaga pengajar, sebab saat ini jumlah tenaga guru di Tulungagung masih kurang. Haryo menyebut rencana penggabungan juga untuk menghemat anggaran bantuan operasional sekolah (BOS), sebab apabila dalam satu sekolah jumlah siswanya kurang dari 50.

"Kalau siswanya kurang sari 50 anak, biaya operasionalnya tidak efisien," ujarnya.

Sementara itu terkait tenaga pendidik, Dinas Pendidikan Tulungagung akan melakukan penataan ulang. Para guru yang terdampak merger sekolah akan digabung ke lembaga yang baru, namun apabila kuota guru telah terpenuhi maka akan dimutasi ke sekolah lain yang ada di dalam satu kecamatan.

"Kebutuhan guru SD kan masih kurang, jadi akan ditata ulang. Nah, untuk realisasi merger SD ini masih usulan ke Pak Bupati, kemungkinan baru terealisasi tahun ajaran 2021/2022," jelas Hariyo. (iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.