Zulfadli diisolasi selama 37 hari karena positif COVID-19. 11 hari pertama dia habiskan di Tenis Indoor, Jalan Kusuma Bangsa, Jombang. Sedangkan 26 hari selebihnya, perempuan yang akrab disapa Mba Zul ini diisolasi di STIKES Pemkab Jombang, Jalan Dr Soetomo.
Selama diisolasi, Zulfadli terpaksa meninggalkan 5 buah hatinya di rumah. Suaminya telah meninggal dunia sekitar 8 bulan lalu. Anak sulungnya, Vani merawat dua putranya berusia 10 dan 12 tahun. Sementara putranya yang berusia 2 dan 5 tahun dia titipkan ke saudaranya.
Janda lima anak ini akhirnya bisa memeluk kembali kelima putranya karena diizinkan pulang dari tempat isolasi pada Selasa (21/7). Sampai di rumahnya di Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan sekitar pukul 21.00 WIB, Zulfadli disambut lantunan selawat oleh puluhan tetangga, keluarga dan ibu-ibu PKK.
Bersama ayahnya, Fauchan yang juga sempat positif Corona, dia lantas disiram menggunakan air kembang oleh keluarganya. Suasana haru pun menyelimuti kepulangan Zulfadli. Semua orang yang menyambutnya menitikkan air mata.
"Saya dimandikan dengan air kembang katanya supaya penyakitnya pergi," kata Zulfadli saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (22/7/2020).
Setibanya di rumah, Zulfadli mengaku langsung memeluk anak-anaknya. Karena dia sudah tak mampu menahan rasa rindu setelah terpisah dengan buah hatinya selama puluhan hari. Dia juga bangga dengan anak sulungnya, Vani yang selama ini merawat adik-adiknya.
"Anak-anak yang pertama saya peluk. Suasana haru sekali, semuanya menangis," ujarnya.
Perempuan berhijab ini mengaku terharu dengan penyambutan yang dilakukan warga. Tidak hanya menyambut meriah, warga juga menyiapkan makanan untuknya.
"Kami lalu makan bersama. Sudah dimasakkan kare ayam dan gurame bakar oleh tetangga dan keluarga," terangnya.
Menjadi pasien positif COVID-19 dan diisolasi selama puluhan hari menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Zulfadli. Dia pun membagikan pengalaman getirnya ini kepada orang-orang di sekitarnya.
"Saya ceritakan pengalaman dikarantina agar tetangga tidak sakit seperti saya," tegasnya.
Kini perjuangan Vani merawat dua adiknya berakhir. Dia senang akhirnya bisa kembali berkumpul dengan ibunya.
"Alhamdulillah saya bersyukur karena ibu akhirnya pulang juga. Saya senang karena bisa berkumpul sama ibu saya," tandas pelajar kelas 12 SMA ini.
Zulfadli yang diisolasi gegara positif COVID-19 membuat anak sulungnya, Vani harus merawat dua adiknya di rumah. Selama 37 hari Vani menggantikan tugas ibunya. Mulai dari memasak, mencuci baju, membersihkan rumah, hingga menjaga dua adiknya. (iwd/iwd)