Kepala Dinsos Kabupaten Jombang M Saleh telah berkunjung ke rumah Vani di Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Bersama timnya, dia melakukan verifikasi terkait kondisisi sosial ekonomi keluarga tersebut.
Di rumah sederhana ini, Vani tinggal bersama dua adik kandungnya yang berusia 10 dan 12 tahun. Sedangkan dua adiknya yang berusia 5 dan 2 tahun dirawat oleh saudaranya. Kondisi ini terjadi sejak sang ibu, Zulfadli Mursidah (37) diisolasi karena positif COVID-19 Senin (15/6) hingga saat ini.
Saleh memastikan, saat ini Vani dan adik-adiknya tidak dikucilkan oleh warga sekitar. Meski begitu, pihaknya akan memberikan trauma healing bagi Vani beserta adik-adiknya.
"Akan kami lakukan pendampingan psikologis sosial atau trauma healing kepada anak-anak ini," kata Saleh kepada wartawan, Senin (20/7/2020).
Ia menjelaskan, keluarga Vani telah menerima bantuan tunai dari APBD Pemkab Jombang. Namun, nilainya hanya Rp 200.000 per bulan. Bulan ini, mereka akan menerima bantuan tersebut untuk ketiga kalinya.
Oleh sebab itu, pihaknya berupaya untuk memasukkan keluarga Vani sebagai penerima bansos tunai yang nilainya lebih besar. Yaitu bantuan bagi keluarga pasien positif COVID-19. Bantuan ini sebagai kompensasi karena tulang punggung keluarga diisolasi sehingga tidak bisa mencari nafkah.
"Setelah bansos APBD, kami verifikasi ulang untuk mendapatkan bansos stimulus Rp 1 juta. Karena harus lepas dulu dari bansos APBD untuk bisa menerima bantuan lainnya," terangnya.
Sampai hari ini saja, Vani sudah 36 hari merawat dua adik kandungnya di rumah. Selama puluhan hari dia menggantikan tugas ibunya. Mulai dari memasak, mencuci baju, membersihkan rumah, hingga menjaga dua adiknya. (iwd/iwd)