Ilham As'ad Matovani atau Vani (17) sudah 37 hari merawat sendiri dua adiknya di rumah. Karena ibunya yang diisolasi sejak dinyatakan positif COVID-19 hingga hari ini belum diizinkan pulang.
Ibu Vani, Zulfadli Mursidah (37) diisolasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang sejak Senin (15/6). Karena rapid test yang dijalani menunjukkan hasil reaktif. Semula dia diisolasi di Tenis Indoor, Jalan Kusuma Bangsa, Jombang selama 11 hari.
Janda lima anak ini dipindahkan ke tempat isolasi STIKES Pemkab Jombang di Jalan Dr Soetomo sejak hasil tes swab pertamanya keluar sekitar Jumat (26/6). Saat itu dia dinyatakan positif COVID-19. Namun setelah 37 hari di tempat isolasi, Zulfadli hingga hari ini tidak juga diizinkan pulang.
"Sampai hari ini saya belum diizinkan pulang. Masih ada 49 orang di sini (STIKES Pemkab Jombang)," kata Zulfadli saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (21/7/2020).
Perempuan warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang mengaku menerima kabar gembira akan dipulangkan dari tempat isolasi hari ini. Namun, kabar tersebut hanya angin surga semata. Karena hingga sore ini Zulfadli belum diizinkan pulang.
"Kemarin orang 16 (pasien positif Corona) sudah pulang hanya tiga kali tes swab. Malah saya yang sebulan lebih belum dipulangkan," ujarnya.
Dia mengaku tidak memahami alasan gugus tugas belum mengizinkan dirinya pulang. Padahal, Zulfadli merasa dirinya sudah sehat karena tidak menderita gejala klinis apapun. Ibu lima anak ini juga telah menjalani 4 kali tes swab ulang. Yakni pada 1 dan 2 Juli, serta 19 dan 20 Juli.
Tonton video 'Survei Indikator: Kinerja Penanganan Covid-19 Pemerintah Dinilai Meningkat':
"Yang sudah saya terima hasil tes swab pertama saja. Yang kedua dan ketiga hasilnya tidak dikasihkan. Katanya kalau pulang hasilnya dikasihkan semua," terangnya sambil mengaku tidak mengetahui dirinya masih positif atau negatif COVID-19.
Zulfadli berharap segera diizinkan pulang. Karena dia khawatir dengan kondisi lima anaknya di rumah. Putranya yang berusia 2 dan 5 tahun dia titipkan ke saudaranya. Sedangkan anaknya yang berusia 10 dan 12 tahun sampai saat ini dirawat anak sulungnya, Vani.
"Sampai di rumah saya mau memeluk anak-anak saya karena kangen. Keluarga dan tetangga sudah masak-masak untuk menyambut kepulangan saya. Tapi sampai hari ini saya belum boleh pulang," cetusnya.
Sementara Koordinator Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang dr Pudji Umbaran menjelaskan, pasien positif Corona yang sudah diisolasi selama dua minggu lebih seharusnya diizinkan pulang. Menurut dia, kebijakan tersebut mengacu pada perubahan kelima Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
"Mereka yang sudah diisolasi lebih dari dua minggu bisa dilepas dengan surat keterangan selesai masa isolasi. Mereka wajib isolasi mandiri di rumah selama seminggu," jelasnya.
Terkait nasib Zulfadli dan puluhan pasien positif Corona lainnya di STIKES Pemkab Jombang, dr Pudji berjanji akan memulangkan mereka dalam minggu ini. Pasien yang belum sembuh dari COVID-19 diminta isolasi mandiri di rumah dalam pengawasan pemerintah desa dan petugas puskesmas masing-masing.
"Pasien di STIKES dalam seminggu ini kami pulangkan semuanya. Kalau kami temukan pasien yang masih positif, tetap kami pulangkan kalau isolasinya lebih dari dua minggu," tandasnya.
Zulfadli yang diisolasi gegara positif COVID-19 membuat anak sulungnya, Vani harus merawat dua adiknya di rumah. Selama 37 hari Vani menggantikan tugas ibunya. Mulai dari memasak, mencuci baju, membersihkan rumah, hingga menjaga dua adiknya.