Jubir Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Blitar Krisna Yekti menjelaskan video itu benar lokasinya di TPU Satreyan Kecamatan Kanigoro. Waktunya pada Minggu (19/7) sore hari, karena ada jenazah dari rumah sakit swasta yang terkonfirmasi positif Corona.
"Video itu benar. Dan Lokasinya di Satreyan. Saya sudah menanyakan ke pihak rumah sakit swasta itu. Mereka merupakan rumah sakit penyangga penanganan Corona. Dan memang benar, mereka tidak menguruk tanah makam," kata Krisna kepada detikcom, Rabu (22/7/2020).
Apa yang dilakukan petugas rumkit itu, lanjutnya, sudah sesuai standar operasi (SOP) penanganan jenazah Corona. Mereka memakai APD lengkap, mengangkat peti jenazah sampai memasukkannya ke liang lahat.
"Mereka sudah menyerahkan pengurukan tanah makam ke warga. Karena memang aman lho kalau tinggal menguruk tanah untuk menutup makam saja. Kan petinya sudah dibungkus plastik dengan rapat. Mereka yang nguruk juga tidak menyentuh peti matinya. Jadi yang dilakukan warga itu sudah aman dengan membungkus tangan dan kaki memakai kantong plastik," tandasnya.
Krisna mengaku memahami ketakutan masyarakat akan paparan virus Corona dari pemakaman itu. Namun kembali dia menandaskan, apa yang dilakukan petugas kesehatan sudah sesuai dengan protap Corona. Lalu tanggung jawab siapa sesungguhnya proses penggalian dan pengurukan makam jenazah positif Corona ?
"Penggalian dan pengurukan tanah makam itu tugas desa dan masyarakat sekitar. Saya lihat kemarin warga yang menguruk pakai kantong plastik di tangan dan kaki, disemprot semprot juga sudah bagus. Walaupun gak pakai itu, sudah aman," jelasnya.
Dua buah video pemakaman pasien positif Corona viral di aplikasi percakapan. Video itu menggambarkan situasi pemakaman pasien positif Corona namun tidak memakai APD yang memadai.
Tonton video 'Waduh! Ada Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Dipukul Pakai Nisan':
(iwd/iwd)