Sepi Job Saat Pandemi COVID-19, Penyanyi Dangdut di Jombang Jual Barang Berharga

Sepi Job Saat Pandemi COVID-19, Penyanyi Dangdut di Jombang Jual Barang Berharga

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 20 Jul 2020 15:41 WIB
Para Penyanyi Dangdut Demo Bupati Jombang Tuntut New Normal
Penyanyi dangdut demo tuntut new normal (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Jombang -

Para penyanyi dangdut di Kabupaten Jombang kehilangan penghasilannya selama lebih 4 bulan saat wabah COVID-19. Mereka rela menjual barang-barang berharga untuk bertahan hidup.

Seperti yang dikatakan Suci Astika (34), penyanyi dangdut warga Kecamatan/Kabupaten Jombang. Dia biasa manggung di acara hajatan khitanan dan nikahan. Sebelum COVID-19 mewabah, rata-rata Suci mendapatkan penghasilan Rp 200.000/hari.

Penghasilan itu terhenti total sejak pandemi COVID-19 terjadi. Karena pemerintah melarang masyarakat menggelar hajatan nikahan maupun khitanan. Otomatis tidak ada lagi yang mengundangnya untuk bernyanyi.

"Empat bulan lebih kami tidak bekerja. Tidak ada job maupun penghasilan sama sekali," kata Suci kepada wartawan saat berunjuk rasa di depan rumah dinas Bupati Jombang, Jalan Alun-Alun Jombang, Senin (20/7/2020).

Untuk bertahan hidup bersama keluarganya, Suci mengaku terpaksa menjual barang-barang berharga di rumahnya. Seperti sepeda motor, kulkas dan mesin cuci.

"Mobilku diambil rental, sepedaku saya jual, kulkas, mesin cuci semua terjual," ungkapnya.

Mewakili para pedangdut lainnya di Jombang, Suci menyayangkan kebijakan pemerintah yang tidak mengucurkan bantuan. "Kabarnya kami dapat bantuan, kenyataannya kami tidak menerima sama sekali," terangnya.

Namun, saat ini Suci dan teman-teman seprofesinya tidak lagi mengharapkan bantuan pemerintah. Pihaknya menuntut Bupati Jombang Mundjidah Wahab segera menerapkan new normal.

Sehingga masyarakat diizinkan menggelar hajatan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, pekerjaan untuk bernyanyi kembali mengalir kepada mereka.

"Kami hanya menuntut segera new normal, kami akan mengikuti aturan-aturan yang diterapkan," tegasnya.

Hal senada diungkapkan penyanyi dangdut lainnya, Fida Yulianto (32). Dia mengaku saat wabah virus Corona, banyak membuatnya pusing. Job tidak ada sama sekali karena yang ngejob pun tidak berani. Pernah nekat menggelar acara, di tengah acara disetop.

Sebelum pandemi, jelas dia, rata-rata minim 250.000/hari, job dua kali. Dan saat pandemi tak ada penghasilan.

"Saya punya anak 3, usia 7 tahun, 5 tahun dan bayi. Anak pertama sekolah masih bayar. Yang bayi butuh susu dan pampers," tambahnya.

Sementara suaminya yang menjadi guru honorer mengaku juga tidak mendapat tugas. "Suami saya juga guru honorer, tiap bulan menerima bayaran sekitar Rp 500.000. Utang kami di BRI tiap bulan Rp 800 ribu. Bayangin saja untuk makan dan bayar utang. Kami harapkan tidak banyak lagi utang. Kami harapkan bisa kembali bisa bekerja mencari nafkah yang halal," tegasnya.

Para pedangdut ini berunjuk rasa di depan rumah dinas Bupati Jombang. Mereka kompak mendesak Bupati Mundjidah Wahab segera memberlakukan new normal.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.