Siswi SD yang Kabur Gegara Habisin Pulsa Ibu Kadang Nebeng Wi-Fi di Warkop

Siswi SD yang Kabur Gegara Habisin Pulsa Ibu Kadang Nebeng Wi-Fi di Warkop

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 16 Jul 2020 20:18 WIB
Poster
Ilustrasi belajar dari rumah / Foto: Edi Wahyono
Surabaya -

Purwanti (32), ibu Lintang Fitrah (11) siswi SD yang kabur karena habiskan pulsa untuk tugas daring, mengeluhkan sistem belajar online dari sekolah. Sebab dengan metode belajar tersebut, dia terpaksa mengeluarkan biaya lagi untuk putrinya.

"Ya berat, karena selama belajar daring keluar biaya lagi untuk beli paket," tutur Purwanti saat ditemui detikcom di rumahnya Jalan Kendungrejo 1A, Sememi, Benowo, Kamis (16/7/2020).

Menurut Purwanti, selama belajar daring, dia harus rutin membelikan putrinya paket internet. Jika tak ada paket, maka putrinya kadang ikut nebeng wifi di warung depan rumahnya.

"Biasanya saya belikan yang 2 giga itu. Harganya sekitar Rp 20 ribu. Tapi kalau pas tak ada paket ya nebeng di warkop (warung kopi) depan dengan bayar Rp 2 ribu," terang perempuan yang dipanggil Titin itu.

Titin menambahkan paket 2 giga itu juga tergantung pemakaian putrinya. Jika digunakan untuk menonton YouTube, bisa dipastikan dalam sehari paket sudah ludes.

"Awet tidaknya ya tergantung digunakan. Kalau digunakan cuma garap tugas nulis dan kirim ya awet. Tapi kalau dibuat nonton youtube ya gak," tukas ibu 2 putri itu.

"Makanya kalau biasanya untuk nonton YouTube saya sarankan bayar Rp 2 ribu saja ikut nebeng di warung," tambahnya.

Dikatakan Titin, Lintang sendiri selama ini kerap menggunakan handphone-nya. Sebab selama ini memang tidak punya.

"Ndak punya. Ya biasanya pakai HP saya. Kalau gak gitu pakai HP Mbah Uti (neneknya)," tegasnya.

Siswi SD bernama Lintang Fitrah kabur dari rumah. Siswi kelas 5 usia 11 tahun itu nekat kabur usai dimarahi ibunya karena telah menghabiskan pulsa untuk tugas daring atau online dari sekolah.

Lintang sendiri kabur dari rumahnya di Sememi, Benowo Surabaya, dengan jalan kaki tanpa sandal hingga di kawasan Margomulyo. Dia kemudian ditemukan seorang pedagang sate bernama Mustofi (33) yang kebetulan mengetahui anak tersebut.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.