Siswi SD Kabur Usai Dimarahi Ibu Karena Habiskan Pulsa untuk Daring

Siswi SD Kabur Usai Dimarahi Ibu Karena Habiskan Pulsa untuk Daring

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 16 Jul 2020 17:29 WIB
ilustrasi smartphone
Ilustrasi / Foto: Unspslah
Surabaya -

Seorang siswi SD bernama Lintang Fitrah kabur dari rumah. Siswi kelas 5 usia 11 tahun itu nekat kabur usai dimarahi ibunya karena telah menghabiskan pulsa untuk tugas daring atau online dari sekolah.

Lintang sendiri kabur dari rumahnya di Sememi, Benowo Surabaya, dengan jalan kaki tanpa sandal hingga di kawasan Margomulyo. Dia kemudian ditemukan seorang pedagang sate bernama Mustofi (33) yang kebetulan mengetahui anak tersebut.

"Pas pertama kali saya lihat dia kayak ketakutan dan berhenti di depan tempat saya jualan. Nah kemudian saya tanya mau ke mana. Tapi jawabnya mau jalan-jalan cari uang buat ganti pulsa ibunya yang dihabisin buat online tugas sekolah," beber Mustofi saat dihubungi detikcom, Kamis (16/7/2020).

Mendapat jawaban itu, Mustofi tambah penasaran. Sebab saat itu, Lintang tak mamakai alas kaki dan pakaiannya juga menunjukkan bahwa dia tidak tampak seperti anak jalanan.

"Soalnya potongannya (Kondisi si anak) waktu itu saya lihat dari pakaiannya bukan kayak anak jalanan. Terus saya suruh berhenti dulu di tempat jualan saya. Karena tampaknya kesasar," ujarnya.

Setelah berhenti di tempat jualannya, Mustofi kembali mencoba menanyakan nama orang tuanya. Namun lagi-lagi Lintang mengaku tidak tahu. Meski begitu, ia menyebut alamat rumahnya di Kendungrejo dan mengaku masih sekolah.

Tonton video 'Viral Anak SD Dipukuli Sesama Temannya':

"Saya tanya masih sekolah di SDN Sememi 1. Saya tanya nama orang tuanya lagi-lagi tidak tahu. Tapi tahu alamat rumahnya di Kendungrejo 1 A bilangnya gitu," tutur Mustofi.

Mendengar pengakuan Lintang dari Kendungrejo, Mustofi kemudian menanyakan ke salah seorang pedagang nasi goreng bernama Mulyadi yang kebetulan juga jualan di situ.

"Nah kebetulan ada penjual nasi goreng kan di sebelah saya itu juga orang Kendungsari, terus ditanya ngaku kalau orang tuanya bernama Marwan kerja ojek online dan Titin," tambahnya.

Mustofi menambahkan, setelah mengetahui nama orang tua anak ini, Mulyadi langsung mengontak RT di sana. Dan memang benar anak itu dari sana dan langsung dijemput oleh ayahnya.

"Pak Mulyadi terus konfirmasi ke RT dan diberitahu jika anaknya ada di Margomulyo. Setelah itu dijemput sama ayahnya," imbuh Mustofi.

"Setelah dijemput pulang, saya kemudian minta ke Pak Mulyadi untuk ngecek lagi apa benar dia sudah di rumahnya ternyata benar," tandas Mustofi.

Sekolah daring dilakukan selama pandemi COVID-19. Kebijakan ini diterapkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim mengantisipasi penyebaran COVID-19. Belajar daring ini dilakukan karena di wilayah Jatim masih zona merah.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.