"Hari ini kami berkomunikasi kembali dengan Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan Muhajir Effendy terkait kelanjutan pelibatan mahasiswa penanganan COVID-19 di Jawa Timur," kata Emil kepada detikcom, Selasa (14/7/2020).
Dukungan tersebut disampaikan APTISI saat mengadakan panel diskusi dengan Wagub Emil. Emil menyebut saat ini merupakan momen yang tepat untuk para mahasiswa mencatatkan sejarahnya.
"Dalam situasi seperti ini mahasiswa dapat mengasah kepekaannya, tentu kita tidak menginginkan situasi seperti ini terulang dan sejarah akan mencatat apa yang telah dilakukan mahasiswa," jelasnya.
Menurut Emil, langkah ini harus diimbangi dengan inovasi yang nantinya harus dapat direplikasi secepat mungkin sehingga dapat membantu penanganan COVID-19.
"Sebelumnya kami telah mendukung ventilator produksi ITS, Unair bersama BPPT," ujar Mantan Bupati Trenggalek itu.
Mahasiswa nantinya akan disebar di 5.759 RW tersebar di Surabaya raya untuk membantu kampung tangguh sesuai domisili masing-masing.
Sebelumnya, Emil juga mengutarakan terkait Program Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa. Program tersebut sebagai tindak lanjut kerjasama pentahelix dengan PTN/PTS sebagai upaya menekan angka penyebaran COVID-19 di Jawa Timur.
"Konsepnya adalah Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa. Tapi sebenarnya bisa saja Satu Kampung Tangguh lebih dari Satu Mahasiswa," terang Emil.
Sementara itu, Rektor UWK saat diskusi menuturkan pihaknya mendukung penuh apa yang disampaikan oleh Wagub Jatim, sebagai bentuk percepatan penanganan COVID-19, khususnya di Surabaya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan organisasi mahasiswa, kami berkomitmen untuk mendukung program kampung tangguh," tandas Emil. (iwd/iwd)