Menurut Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita, tim satgas ini sangat membantu tracing di lapangan. Kini, pihak puskesmas tinggal menganalisis hasil tracing yang ditemukan.
"Jadi, Puskesmas bisa melakukan analisa dari tracing yang dilakukan oleh satgas. Setelah itu tinggal men-treatment," kata Feny sapaan akrabnya di Balai Kota Surabaya, Kamis (7/9/2020).
Feny mengatakan selama ini satu pasien COVID-19 saat ditracing ditemukan 25 orang kontak erat. Kini sudah bisa lebih banyak temuan dari tracing.
"Bahkan, saat ini satu pasien terkonfirmasi sudah bisa dilacak 50 orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi itu. Karena kami melakukan tracing tidak hanya keluarga, tapi juga tetangga hingga tempat kerjanya kita tracing. Ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini," jelasnya.
Proses tracing yang dilakukan saat ini, jika terdapat satu pasien terkonfirmasi, maka petugas tracing akan memetakan orang-orang yang pernah kontak. Seperti ring satu atau orang yang kontak erat dengan pasien yang akan langsung dites swab, bukan rapid test lagi.
Kemudian ring dua atau orang yang kontak namun tak terlalu erat. Mereka akan dilakukan rapid test terlebih dahulu, jika memiliki hasil reaktif maka akan langsung dilakukan tes swab.
"Kenapa kami langsung tes swab orang yang kontak erat? Karena yang di ring satu ini resikonya lebih besar. Untuk ring dua jika hasil rapid test reaktif, maka langsung di tes swab," ujarnya.
Feny memastikan, masifnya tracing ini bukan hanya penambahan tim tracing dengan bantuan satgas itu, tetapj juga kekompakan dan solidaritas petugas dalam berkoordinasi dengan tim tracing di masing-masing wilayah. Seperti di wilayah Surabaya Utara ada warga yang terkonfirmasi yang kemudian bekerja di Surabaya Pusat.
"Maka tim tracing yang ada di Surabaya Utara langsung koordinasi dengan tim tracing di Surabaya pusat untuk melacak. Begitu seterusnya. Untuk saat ini yang paling banyak tracing memang Surabaya Pusat karena banyak perkantorannya," kata dia.
Karena tracing yang dilakukan semakin masif, jumlah rapid test dan swab pun meningkat. Dari data terbaru per Rabu (8/7), total kumulatif rapid test mencapai 101.532 jiwa. Rapid tes itu dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui Puskesmas, bantuan dari BIN, beberapa rumah sakit dan laboratorium pemeriksaan COVID-19.
Sedangkan total kumulatif tes swab sebanyak 24.975 jiwa. Dari 24.975 angka yang sudah keluar hasilnya sebanyak 24.659 jiwa dan 7.159 pasien diantaranya terkonfirmasi. Kemudian 17.297 orang sisanya negatif, 203 orang invalid.
"Jadi, prosentasenya yang positif 29,03 persen, dan yang negative 70,14 persen, kemudian invalidnya 0,82 persen," pungkasnya.
Tonton video 'Risma Sidak Warga Tak Pakai Masker Hingga Tegur Kerumunan di Warkop':
(iwd/iwd)