Persakmi Apresiasi Pemkot Surabaya soal Kampanye Pencegahan COVID-19

Persakmi Apresiasi Pemkot Surabaya soal Kampanye Pencegahan COVID-19

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Rabu, 08 Jul 2020 13:17 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sidak pemggunaan masker ke jalan. Sambil sidak, Risma juga membagikan masker.
Saat Wali Kota Risma memberikan hukuman push up pada warga yang tak memakai masker/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

Upaya Pemkot Surabaya dalam menangani kasus COVID-19 mendapat apresiasi. Terutama soal kampanye protokol pencegahan penularan virus Corona.

Di bawah komando Wali Kota Tri Rismaharini, pemkot gencar melakukan kampanye protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Terutama di pasar tradisional dan tempat makan.

Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), mengapresiasi berbagai langkah Pemkot Surabaya dalam menangani kasus COVID-19.

"Pemkot Surabaya semakin gencar melakukan kampanye protokol pencegahan COVID-19. Bahkan, langkah tersebut langsung dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini," kata Estiningtyas Nugraheni, SKM, MARS Pengurus Pusat (PP) Persakmi seperti dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (8/7/2020).


"Operasi gabungan rutin tiap hari digelar menyasar berbagai tempat. Terutama yang menjadi sasaran berkumpulnya warga. Kampanye protokol pencegahan itu merupakan langkah yang tepat," imbuhnya.

Esti menambahkan, protokol pencegahan juga berperan untuk mengendalikan jumlah kontak terhadap virus. Pengendalian dapat dilakukan dengan beberapa upaya. Salah satu upaya terpenting yakni kepatuhan dan kedisiplinan dalam menjalani protokol pencegahan COVID-19.

"Protokol cegah COVID-19 yang direkomendasikan WHO dan Gugus Tugas adalah pemakaian masker dengan benar, rajin cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak minimal 1,5-2 meter," terangnya.


"Sehingga kampanye protokol cegah COVID yang dilakukan Pemkot Surabaya tentu menjadi bagian penting dalam mengendalikan jumlah kontak virus," papar perempuan yang juga Ketua IKA FKM Universitas Airlangga.

Dalam penanganan dan pengendalian COVID-19, lanjut Esti, dikenal dengan Rt (bilangan reproduksi). Penanganan COVID-19 dianggap berhasil jika bilangan reproduksi kurang dari 1. Prinsip bagaimana agar bilangan reproduksi menjadi di bawah angka 1, adalah dengan mengendalikan 3 aspek penting. Yaitu laju infeksi, periode infeksi, dan jumlah kontak terhadap virus.

Laju infeksi lebih pada karakteristik virus, yang sulit dimanipulasi. Sementara periode infeksi dapat dikendalikan dengan prinsip dasar 3T dan I. Yaitu testing yang agresif, pelaksanaan tracing yang masif, perawatan yang adekuat (treatment) dan isolasi.

"Semakin Pemkot Surabaya dapat melakukan 3T dan I, maka dapat mengendalikan periode infeksi dengan baik. Perawatan yang adekuat salah satunya adalah pentingnya perhatian Pemkot Surabaya terhadap tenaga kesehatan, antara lain ketersediaan alat pelindung diri (APD), kecukupan tenaga dan ketersediaan sarana," lanjutnya.


"Bila kita memahami pattern prinsip dasar bilangan reproduksi, maka kita dapat dengan jelas menyikapi situasi COVID-19 yang cukup tinggi di Surabaya. Jika kasus konfirmasi yang meningkat mayoritas didapatkan dari pasien ODP atau PDP, maka konsep dasar tes dan tracing berjalan baik," tambah Esti.

Untuk itu, menurutnya, langkah yang perlu diperkuat oleh Pemkot Surabaya saat ini adalah bergerak secara serentak. Yaitu pengendalian periode infeksi dengan tetap menjaga momentum pelaksanaan 3T+I. Sisi lain pelaksanaan kepatuhan terhadap protokol cegah COVID-19 sebagai wujud pengendalian jumlah kontak harus terus didorong. Strategi dan langkah apa yang dipilih, tentunya pihak Pemkot Surabaya lebih memahami tentang konteks kelebihan dan kekurangannya. Termasuk bagaimana kearifan lokal warga Surabaya.

"Saya rasa Pemkot Surabaya lebih paham karakteristik warganya. Sehingga bisa memutuskan strategi apa yang dipakai," pungkas Esti.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.