"Selama ini sudah ratusan orang yang mengajak saya jalan. Selalu saya tolak karena pasti mengarahnya ke seks. Di sini saya hanya kerja," terangnya.
Gadis berparas imut ini mengaku bekerja di warung es tebu karena belum mendapatkan pekerjaan lain. Sebagian penghasilannya dia berikan kepada orang tuanya.
Namun penghasilan yang didapat Sesiliya membikin geleng-geleng kepala. Selama 8 jam kerja, dia hanya dibayar Rp 40 ribu.
"Upah yang saya terima Rp 40.000 sehari," ungkapnya.
![]() |
Hanya saja, Sesiliya kadang kala mendapatkan penghasilan tambahan. Yaitu dari kebaikan para pembeli. Dia mengaku memberikan sebagian penghasilannya kepada orang tuanya.
"Kadang ada yang minta nomor WA saya diberi Rp 50.000-100.000. Kadang juga uang kembaliannya diberikan ke saya. Sehari saya pernah dapat Rp 200.000," jelasnya.
Omzet penjualan es tebu di warung Sisiliya Rp 100.000-200.000 per hari. Sementara pada akhir pekan bisa mencapai Rp 500.000 dalam sehari.
"Biasanya ramai pembeli pada hari Sabtu dan Minggu," tandasnya.
(iwd/iwd)