Sehingga selama dua pekan terakhir, Dwi baru menyelesaikan 300 face shield pesanan sekolah TK dan TPQ. Dia mematok harga pelindung wajah untuk anak-anak Rp 13.000 per buah. Sehingga omzetnya mencapai Rp 5.525.000. Sedangkan face shield untuk orang dewasa dia jual Rp 20.000 per buah.
"Yang belum saya kerjakan 50 face shield untuk anak TK dan 75 buah pesanan reseller. Saya belum berani menerima pesanan karena khawatir bahannya tidak ada," jelasnya.
Untuk membuat pelindung wajah tersebut, ibu dua anak ini menggunakan bahan plastik mika dengan tebal 0,33 milimeter. Agar face shield nyaman saat digunakan, bagian belakang mika dipasangi busa setebal 1 cm dan matras setebal 4 mm.
Ketiga bahan tersebut dirangkai menggunakan kancing keling dan kancing plastik yang biasa digunakan untuk jaket. Kancing plastik inilah yang berfungsi agar mika pada face shield bisa dibuka tutup.
![]() |
Sebagai pengikat kepalanya, Dwi memanfaatkan karet elastis yang dipasang melingkar pada face shield. Bagian depan face shield ditempel stiker superhero agar lebih menarik.
"Kalau yang memesan sekolah, stiker bisa diganti dengan logo sekolah," tandasnya.
Tentunya pemakaian face shield saja belum cukup untuk membendung virus Corona. Karena terdapat celah pada bagian bawah dan samping penutup wajah ini. Oleh sebab itu, lebih efektif jika masyarakat memakai masker dan face shield secara bersamaan.
(fat/fat)