Bersama Forkopimda serta Anggota DPR RI Komisi V Sri Wahyuni pihaknya meninjau beberapa titik lokasi. Mulai dari pasar tradisional, sentra industri, peninjauan UMKM Sate Tukri hingga angkringan dan warung makan.
"Dari 6 titik yang sudah kita tetapkan uji coba new normal, hasil secara umum 80 persen sudah berjalan dengan baik. Masyarakat cukup patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan. Yang agak susah itu soal physical distancing banyak anak muda yang nongkrong di angkringan dan warung-warung," tutur Ipong kepada detikcom, Senin (15/6/2020).
Menurut Ipong, saat pembagian masker banyak warga yang memakai. Namun saat makan dilepas dan lupa tidak dipakai kembali. Untuk penjual saat ini sudah patuh tetap memakai masker.
"Penjual kan melayani makanan, jadi harus bersih," terang Ipong.
Enam titik lokasi yang dievaluasi adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), gedung shelter, Jalan HOS Cokroaminoto, Mal PCC hingga ke Wisata Telaga Ngebel.
Penerapan uji coba new normal bakal diperluas ke tempat peribadatan seperti gereja dan masjid, kemudian pasar tradisional, angkringan, warung makan dan restoran.
"Kami juga sudah melihat di pasar relokasi, pedagang sudah berjarak. Plot A ada penjual, plot B kosong, plot C isi dan seterusnya," imbuh Ipong.
Ipong menjelaskan untuk penerapan new normal, pihaknya optimis diterapkan pada 1 Juli mendatang. Namun keputusan ini harus berasal dari keputusan pemerintah pusat.
"Sebelum saya mengajukan ke pusat, makanya saya terapkan uji coba new normal melihat kesiapan masyarakat, sekaligus saya paham keinginan banyak masyarakat supaya kembali normal," tandas Ipong.
Sebab, menurut Ipong penerapan new normal hanya untuk kawasan zona hijau. Meski Ponorogo masuk zona kuning, tidak menutup kemungkinan bisa menerapkan new normal.
"Kita tunggu 15 hari ke depan juga untuk perluasan uji coba wilayah New normal," papar Ipong.
Simak video 'Pesan Moeldoko di Era New Normal: Kita Hadapi dengan Semangat Baru':
(iwd/iwd)