Lantas bagaimana persiapan puluhan pondok tersebut dalam menyambut puluhan ribu santrinya saat penerapan era New Normal? Begini penjelasannya.
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Ponorogo, KH Markaban mengatakan seluruh pengasuh Ponpes di Ponorogo siap menerapkan new normal.
"FKPP sudah membuat surat resmi, santri masuk Ponpes pada tanggal 15 atau 16 Juli dengan adanya surat pemerintah yang menyetujui," tutur KH Markaban kepada detikcom, Jumat (12/6/2020).
Menurut Markaban, sebelum datang, para santri diminta isolasi mandiri selama 14 hari dengan dibuktikan surat keterangan dari para orang tua. Pun juga harus ada surat sehat dari Dinkes maupun Puskesmas setempat.
Selain itu, juga disediakan tempat cuci tangan, memakai masker, serta jaga jarak antar santri.
"Untuk teknis kedatangan, Ponpes besar seperti Ngabar maupun Gontor akan dijadikan satu bus kemudian ke Ponpes. Sedangkan Ponpes kecil, santri diwajibkan diantarkan wali santri sendiri dengan kendaraan pribadi," imbuh KH Markaban.
Salah satu Pimpinan Ponpes Walisongo Ngabar KH Muhammad Ihsan mengatakan sudah menerapkan uji coba new normal kepada 300 santrinya sebelum masuk pada tanggal 15 Juni mendatang.
"300 santri ini sejak awal tidak pulang ke rumah, mereka sudah menerapkan hidup new normal. Sejak Sabtu (6/6) lalu, di kelas para santri duduk berjarak, di asrama juga berjarak, waktu makan pun berjarak," terang KH Muhammad Ihsan.
Sedangkan untuk jam pelajaran, lanjut KH Muhammad Ihsan, hanya berlaku tiga jam pelajaran. Semua santri maupun guru menggunakan masker. Sebelum masuk kelas juga diwajibkan cuci tangan.
"Bahkan para guru yang datang menggunakan sepeda motor juga disemprot dengan desinfektan," papar KH Muhammad Ihsan.
Sementara, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menambahkan pihaknya juga mewajibkan para santri untuk melaksanakan rapid test di tempat asalnya masing-masing sebelum kembali ke pondok.
"Santri yang berasal dari Ponorogo kita beri subsidi untuk ikut rapid test di rumah sakit," jelas Ipong.
Sebab, lanjut Ipong, warga yang hendak keluar kota memang diwajibkan mencari surat keterangan hasil rapid test.
"Ini kita beri subsidi supaya wali santri tidak keberatan," pungkas Ipong.
Simak video 'Seruan Jokowi di Era New Normal':
(iwd/iwd)