Terkait pelayanan publik yang ada di MPP, ia mengatakan, sudah dilakukan secara online. Pelayanan secara online tersebut diterapkan sebelum MPP akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19. Saat ditanya sampai kapan pelayanan publik MPP akan dibuka secara online, plt bupati yang akrab dipanggil Cak Nur tersebut menjawab, sampai berakhirnya pandemi COVID-19. Oleh karenanya, pelayanan publik MPP akan ditutup sementara.
"Sebelum ini digunakan (MPP) untuk ruang isolasi, kita sudah menggunakan pelayanan online. Berkenaan dengan kapan, kita lihat saja, kalau COVID-19 sudah berakhir, ya sudah selesai," tambah Cak Nur.
Sementara itu, Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi mengatakan, ruang isolasi tersebut akan dikelola sesuai dengan manajemen rumah sakit darurat. Batalyon Kesehatan 2 Marinir akan ditugaskan untuk mengelolanya. Menurutnya, pengalaman bertugas di rumah sakit darurat didapat anggotanya saat bertugas di wisma atlet yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19. Nantinya 25 personel dari Pasmar 2 akan diterjunkan untuk pelayanan kesehatan. Mereka akan bertugas selama tiga bulan.
"Kebetulan Danyon kesehatan 2 Marinir ini pernah bertugas di Wisma Atlet dan sedikit banyak mengerti tentang manajemen rumah sakit darurat," kata Ipung.
Komandan Batalyon Kesehatan 2 Marinir Mayor Laut (K) dr Abdul Haris mengatakan, tenaga medis yang terlibat berjumlah 55 orang. Terdiri dari dokter umum, dokter spesialis serta perawat dan apoteker. Untuk personel keamanan, Pasmar 2 akan dibantu oleh Kodim 0816 Sidoarjo, Polresta Sidoarjo serta Satpol PP Sidoarjo.
"Dari Pasmar 2 akan diterjunkan 56 anggota dan dari Kodim 0816 Sidoarjo, Polresta Sidoarjo serta Satpol PP Sidoarjo masing-masing 12 personel," pungkas Abdul Haris.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini