Surabaya -
PT KAI Daop 8 Surabaya telah merumuskan protokol untuk menyambut era new normal di tengah pandemi COVID-19. Protokol ini dirumuskan untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 saat masyarakat naik kereta.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto memaparkan panduan ini selain untuk melindungi masyarakat juga melindungi para pegawai KAI. Protokol new normal KAI ini sebagai bentuk adaptasi pelayanan perkeretaapian dengan mengurangi kontak.
"Pedoman ini dibuat untuk melindungi pegawai dan pelanggan kami dari kemungkinan terpapar COVID-19 pada masa new normal," ujar Suprapto di Surabaya, Rabu (3/6/20200).
Pada pedoman new normal ini, nantinya pemesanan tiket hanya dapat dilakukan secara online melalui Aplikasi KAI Access, Web KAI, dan mitra penjualan tiket resmi KAI. Sedangkan loket di stasiun hanya difungsikan untuk pembelian go show atau tiket tiga jam sebelum jadwal keberangkatan.
Saat memasuki area stasiun, masyarakat juga diwajibkan memakai masker dan bersuhu tubuh kurang dari 37,3 derajat celsius. Suprapto menyebut ada petugas yang akan memeriksa suhu masyarakat.
Sedangkan pada proses boarding, penumpang harus menunjukkan tiket dan identitas penumpang kepada petugas boarding. Jika sudah diperiksa, maka penumpang melakukan scan tiket secara mandiri.
"Langkah ini untuk meminimalisasi kontak fisik antara penumpang dan petugas," imbuh Suprapto.
Selain menggunakan masker, penumpang KA Jarak Menengah atau jauh diharuskan mengenakan face shield yang disediakan oleh KAI. Face Shield tersebut wajib digunakan penumpang hingga keluar dari area stasiun kedatangan.
Sedangkan untuk memastikan kesehatan penumpang, petugas akan mengukur suhu badan penumpang di atas kereta setiap 3 jam sekali. Jika ada penumpang yang kedapatan bersuhu badan 37,3 derajat Celsius atau lebih dan mengalami gejala COVID-19, maka penumpang akan dipindah ke ruang isolasi yang ada di kereta.
"Bila kondisi penumpang perlu penanganan segera, kami akan menghubungi dokter atau petugas kesehatan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan," lanjut Suprapto.
Untuk menjamin kebersihan selama perjalanan, petugas juga rutin membersihkan objek-objek yang sering terpegang tangan setiap 30 menit sekali secara bergantian. Objek seperti pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan lainnya dibersihkan menggunakan pembersih yang mengandung disinfektan.
Suprapto mengatakan dalam melayani pelanggan pada new normal, petugas frontliner KAI yang berpotensi kontak jarak dekat dengan penumpang dibekali dengan APD berupa masker, sarung tangan, dan face shield.
Petugas tersebut antara lain petugas loket, customer service, petugas boarding, kondektur, Polsuska, pramugari kereta, dan petugas kebersihan di atas kereta.
"Petugas juga kami lengkapi APD agar memberikan rasa aman kepada para pelanggan yang dilayani oleh petugas kami," jelasnya.
Selain itu, KAI tetap membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif menggunakan bahan pembersih yang mengandung disinfektan. Fasilitas higienitas berupa wastafel portabel dan hand sanitizer juga disediakan di titik-titik yang mudah dijangkau oleh penumpang.
KAI Daop 8 semprot disinfektan/ Foto: Hilda Meilisa Rinanda |
"Kami mengimbau kepada para penumpang untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, melakukan cuci tangan, membawa hand sanitizer pribadi, menjaga kesehatan, melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat, serta tidak ragu melapor kepada petugas jika tiba-tiba merasa tidak sehat," imbau Suprapto.
Suprapto menerangkan pedoman new normal ini mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Pedoman ini akan diaplikasikan ketika Kereta Api Jarak Jauh Reguler kembali beroperasi. Dimana, di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya ada 41 perjalanan kereta Jarak Jauh Reguler setiap harinya, yang hingga saat ini masih mengalami pembatalan operasi perjalanannya.
Selain angkutan penumpang, KAI juga menerapkan pedoman new normal untuk angkutan barang seperti physical distancing di loket pelayanan barang, penyediaan wastafel portabel dan hand sanitizer, menjaga kebersihan fasilitas angkutan barang.
Tak hanya itu, Suprapto menyebut pihaknya akan memeriksa barang-barang yang akan diangkut secara mendetail. Serta mewaspadai setiap kiriman hewan atau kiriman lain yang berpotensi membahayakan kesehatan.
"KAI sebagai BUMN, memiliki peran yang signifikan dalam mobilitas masyarakat melalui layanan angkutan penumpang dan angkutan barang. Melalui pedoman ini, kami mempersiapkan seluruh aspek operasional bisnis perusahaan dalam menghadapi New Normal nantinya," pungkas Suprapto.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini