"Kira-kira begitu teman-teman kita koordinasi agak teknis ke Tulungagung ini juga pak Kapolda memberikan atensi sangat khusus bagaimana kita bisa mengintervensi supaya hal-hal yang seperti ini bisa kita tangani lebih efektif lagi," lanjutnya.
Untuk di daerah Lamongan, Khofifah menyebut di daerah itu hanya memiliki alat tes berupa TCM (Tes Cepat Molekuler). TCM setiap harinya hanya bisa melakukan tes sebanyak 12 spesimen.
"Pasti sangat jauh dari apa yang diharapkan untuk memberikan percepatan penanganan COVID-19," jelasnya.
Sementara Ketua Satgas Tracing Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso menjelaskan di Surabaya ada 7 tempat yang bisa digunakan untuk tes swab dan laboratorium.
"ITD Unair, Di RSU Soetomo, di RS PHC, di RS National Hospital, RS Premier, BBLK dan BBTKLPP. Untuk di Unair, sempat off, lalu disubtitusi oleh mobil lab PCR," jelasnya.
(fat/fat)