"Alhamdulillah saya sudah negatif dua kali," ujar dr Sujatmiko.
Sementara dr Langit Kresna Janitra diduga terjangkit virus Corona saat mengikuti pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) di asrama haji Sukolilo, Surabaya pada 9-18 Maret lalu. Sejak pulang dari pelatihan, pria asal Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini dua kali menjalani rapid test dengan hasil nonreaktif.
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto ini baru menjalani tes swab pertama pada Sabtu (25/4). Dia dites swab karena dr Sujatmiko dinyatakan positif COVID-19 sehari sebelumnya.
Akhirnya dr Langit dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil tes swab yang diumumkan Rabu (6/5). Sama dengan atasannya, dia mengaku tidak mengalami gejala klinis yang mengarah ke COVID-19.
Dokter berusia 33 tahun ini melakukan isolasi mandiri selama 28 hari. Yaitu sejak usai menjalani tes swab pertama 25 April 2020. Selama itu, dia menjalani treatment untuk menjaga kekebalan tubuh. Mulai dari selalu memakai masker, rajin berjemur pada pagi hari, hingga mengonsumsi makaman bergizi dan vitamin C dosis tinggi.
"Alhamdulillah saya tidak pernah mengalami gejala klinis apapun sampai dinyatakan sembuh dari Corona," jelas dr Langit.
Dia dinyatakan sembuh dari COVID-19 setelah dua kali tes swab menunjukkan hasil negatif. Tes swab negatif kedua diumumkan Sabtu (23/5).
Terinfeksi virus Corona tak membuat dr Langit trauma. Dia tetap akan mengemban tugas sebagai Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto.
"Hari ini saya kembali bertugas seperti sedia kala," tandasnya.
(fat/fat)