Kasus Corona Tulungagung Bertambah 14, Didominasi Karyawan Pabrik Rokok

Kasus Corona Tulungagung Bertambah 14, Didominasi Karyawan Pabrik Rokok

Adhar Muttaqin - detikNews
Senin, 18 Mei 2020 22:10 WIB
Jubir COVID-19 Galih Nusantoro
Jubir COVID-19 Galih Nusantoro (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek - Jumlah warga Tulungagung yang terpapar virus Corona bertambah 14 orang. Sehingga total kasus COVID-19 mencapai 47 orang.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Galih Nusantoro, mengatakan dari 14 orang yang terkonfirmasi positif tersebut 13 diantaranya merupakan karyawan salah satu pabrik rokok di Kecamatan Pakel, sedangkan satu orang adalah pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kecamatan Pakel.

"14 Orang ini berasal dari beberapa kecamatan, dari Sendang satu orang, Karangrejo dua orang, Pakel tiga orang, Gondang enam orang, Kauman satu orang dan Boyolangu satu orang," kata Galih Nusantoro, Senin (18/5/2020).

Dia menjelaskan saat ini belasan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu masih menjalani proses karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung, sedangkan satu orang menjalani perawatan di RSUD dr Iskak.

"Untuk yang dari karyawan pabrik rokok semuanya dalam kondisi sehat. Tinggal menunggu tes selanjutnya," ujarnya.

Galih menjelaskan dari 16 karyawan pabrik rokok asal Tulungagung yang sempat dinyatakan reaktif rapid test, hanya 13 orang yang dinyatakan positif Corona sesuai hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Sedangkan tiga di antaranya dinyatakan negatif.

"Hari ini sudah dilakukan rapid test lagi di kawasan tersebut dengan hasil lima orang reaktif. Jadi sebenarnya setelah melewati masa karantina dan keluar hasil ini, dimungkinkan tidak ada transmisi lokal lagi, di pabrik dan sekitarnya," jelasnya.

Meskipun sebagian karyawannya dinyatakan positif Corona, namun pabrik rokok tersebut tetap beroperasi. Namun dengan mengubah jam operasional dan hanya mempekerjakan karyawan lokal asal Tulungagung.

Sementara itu disinggung asal penularan pabrik rokok tersebut, Galih menjelaskan, kemungkinan besar tertular oleh salah satu karyawan asal Kediri yang terlebih dahulu dinyatakan positif.

Pihaknya juga membantah pernyataan pernyataan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang menyatakan para karyawan pabrik yang positif itu berasal dari klaster pabrik rokok.

"Terlalu dini untuk mengatakan bahwa ini klaster pabrik rokok di Tulungagung, karena salah satu karyawan yang positif asal Kediri itu masuk rumah sakit Gambiran tanggal 27 April, sedangkan yang lain itu baru kami temukan 1 Mei," imbuhnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.