Dirlantas Polda Jatim Kombes Budi Indra Dermawan mengatakan di titik check point yang disiapkan, pihaknya menemui banyak modus yang digunakan masyarakat.
Salah satu modus yang digunakan adalah bus dari Ngawi menuju ke Jawa Tengah dengan dalih hendak memperbaiki AC bus. Namun, saat dicek, bus tersebut ternyata mengangkut penumpang.
Sebelumnya, Budi menyebut pihaknya telah mengamankan 54 kendaraan travel gelap, bus, hingga kendaraan pribadi yang nekat mudik dengan mengelabui petugas.
"Ada bus dari Ngawi alasannya mau memperbaiki AC, tapi bawa penumpang, akhirnya penumpangnya dikembalikan ke Ngawi," ungkap Budi di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (14/5/2020).
Modus lain yang kerap dilakukan pemudik adalah menggunakan kendaraan pribadi. Sering kali mereka mencari celah petugas di check point. Namun, Budi menegaskan, jangan harap pemudik bisa lolos karena pihaknya melakukan penjagaan ketat selama 24 jam. Ada juga modus turun di overpass tol.
"Ada yang dengan kendaraan pribadi, dia mencari celah kelengahan petugas di lapangan, penyekat sini lewat, mereka nyoba lewat. Tapi pasti akan kena itu karena kan 24 jam anggota," imbuhnya
Selain itu, Budi menyebut ada pemudik yang bersembunyi dengan masuk truk. Namun, Budi menambahkan, modus-modus ini sudah dihafal polisi. Dia mengatakan pihaknya kerap berdiskusi dengan polda lain untuk bertukar informasi terkait modus apa saja yang dilakukan di daerah lain.
"Ada yang masuk ke truk. Kita juga tanya ke kabupaten/provinsi yang lain apa saja modusnya. Jadi saling menukar informasi," lanjut Budi.
Tak hanya itu, Budi menceritakan ada juga modus masyarakat yang beralasan menengok orang tua yang meninggal dunia. Kejadian ini terjadi di Madura beberapa waktu lalu.
"Kemarin ke Madura (kendaraan travel) isinya 12 orang sama anak-anak kecil semua tanpa pakai masker. Bayangin, dia di dalam mobil terjadi sirkulasi udara seperti itu. Bilangnya mau menengok orang tua meninggal, kita minta mana surat keterangannya. Akhirnya sama Bangkalan dan Tanjung Perak diberi masker, dikasih hand sanitizer, disemprot disinfektan dan diantar pakai mobil polisi. Jadi kami ndak menelantarkan mereka," pungkas Budi. (hil/iwd)