Joni menyebut, ada tugas rumah dari 45 karyawan yang belum keluar hasil swabnya. Jika keluar dengan kemungkinan terburuk ada yang positif Corona, maka Joni kembali mencari tempat untuk menampung mereka.
"Harapannya tentu tidak ada yang positif dari 45 karyawan sisa yang swabnya belum keluar. Karena kalau isolasi mandiri di rumah, mereka rata-rata tinggal di kos, justru semakin bahaya," jelasnya.
Tugas semakin berat, kata Joni, karena dari 34 karyawan yang sudah positif, pihak rumpun tracing Jatim, akan menyisir ke orang terdekat yang berinteraksi dengan 34 orang tersebut.
"Katakanlah yang positif saat ini 34, kita tracing ke sana kemari, ini kan tugas berat juga berpotensi menambah pasien. Maka dari itu, tolong masyarakat benar-benar patuh physical distancing," katanya.
Joni ingin saat ini kerja sama yang baik antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya serta manajemen Sampoerna. Menurutnya tidak ada orang yang paling pinter terkait COVID-19.
"Tidak ada yang pandai, tidak ada yang pintar. Saat ini ayo gotong-royong, kita selesaikan masalah ini. Seperti kata Bu Gubernur, kita ijtihad menangani COVID-19 ini," pungkasnya.
(fat/fat)