Ketua DPRD Jatim Kusnadi meminta para tokoh yang digandeng untuk melakukan sosialisasi tidak perlu lagi memberi masukan. Menurut Kusnadi, peraturan sudah diketok dan harus disosialisasikan dan ditaati bersama.
"Jadi sosialisasi ini sifatnya 1 arah. Kalau kita buka pemikiran dan harapan orang lain tidak akan jalan dan tidak sampai. Harus ditegakkan, semua ikuti dan patuh, tidak tawar-menawar," kata Kusnadi di DPRD Jatim, Jumat (24/4/2020).
Kusnadi menyebut pemanggilan tokoh masyarakat dilakukan guna membantu sosialisasi hingga ke akar rumput. Supaya peraturan PSBB Surabaya Raya bisa berjalan efektif.
"Jadi para tokoh ini kan ada grup misalnya ada perkumpulan ya disosialisasikan. Lalu misal mengundang perwakilan pengusaha ya mereka harus menyampaikan apa yang sudah disepakati bersama ini, tidak perlu tawar-menawar lagi," terangnya.
"Bahwa yang sosialisasi harus ikut peraturan kita. Harus ditegakkan tidak ada tawar-menawar. Kalau mereka (tokoh yang sosialisasi) tidak perlu berpendapat, daripada tidak jadi. Aturan ini sudah fixed dan harus ditegakkan," imbuhnya.
Baca juga: Ini Poin-poin PSBB di 8 Kecamatan Gresik |
Politisi PDIP ini menyebut keputusan PSBB merupakan keputusan yang tidak diinginkan. Tetapi harus dilakukan demi kebaikan warga Jatim. Apalagi PSBB telah dikaji oleh tim epidemiologi.
"Saya menyampaikan bahwa memang senyatanya kondisi COVID-19, kondisinya mengkhawatirkan di Jatim. Terutama di 3 wilayah. Skalanya 10, maka harus sudah dilakukan tindakan ekstra," ujarnya.
"Kita akan mempunyai kewajiban sosialisasi, membuat keputusan ini, dengan perencanaan yang sedemikian rupa. Dan mempertimbangkan segala aspek. Maka kemudian apapun caranya, apa yang kita sepakati ini (PSBB) harus membawa hasil," pungkasnya.
Ini Check Point Jabodetabek yang Bikin Pemudik Putar Balik:
(iwd/iwd)