Kohar menambahkan, pihaknya juga men-tracing santri yang sebelumnya melakukan kontak erat dengan 43 santri positif Corona yang sudah pulang ke Malaysia. Namun sejauh ini tak ada santri yang sakit.
"Jadi, seperti dengan berita yang ada, santri pulang positif kami tarik ke belakang, dari Pondok Temboro kontak erat kami cek, yang jauh orang ODR istilah Jatim. Kontak erat tidak ada gejala ya OTG, kalau gejala sakit OPD dirawat," ungkap Kohar.
"Kemudian yang sakit alhamdulillah tidak ada. Kalau sakitnya ada nanti di swab. ODP kita rapid test nanti akan kita lihat reaktif, kalau reaktif kita lanjutkan dengan swab," lanjutnya.
Sedangkan untuk santri yang non reaktif akan dilakukan isolasi. Santri yang kontak erat juga akan diberi penanganan khusus.
"Kemudian yang non reaktif kita isolasi, OTG juga di tes isolasi. Yang kontak juga diobservasi selama 14 hari. Hand sanitizer, masker, vitamin juga sudah dibagikan. Kemudian nanti akan kita observasi isolasi selama 14 hari. Ada lembar observasinya akan dipantau Dinkes. Hari demi hari dipantau kondisinya. Ini adalah konsep bagaimana masyarakat dibatasi dan memotong mata rantai, ini karantina di pondok. Itu yang sudah kami laporkan. Secara keseluruhan belum bisa dilaporkan karena masih berjalan," pungkas Kohar.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini