Jokowi Larang Mudik, Pacitan Optimalkan Pengawasan di Perbatasan

Jokowi Larang Mudik, Pacitan Optimalkan Pengawasan di Perbatasan

Purwo Sumodiharjo - detikNews
Selasa, 21 Apr 2020 22:11 WIB
Presiden Jokowi melarang perantau mudik selama pandemi Corona. Pemkab Pacitan ternyata sudah melakukan persiapan terkait kebijakan tersebut.
Indartato, Bupati Pacitan/Foto: Purwo Sumodiharjo
Pacitan -

Presiden Jokowi melarang perantau mudik selama pandemi Corona. Pemkab Pacitan ternyata sudah melakukan persiapan terkait kebijakan tersebut.

"Seperti yang selama ini sudah kita laksanakan, pengawasan di check point perbatasan kita optimalkan," kata Indartato, Bupati Pacitan kepada detikcom, Selasa (21/4/2020).

Pemeriksaan, lanjut bupati yang akrab disapa Pak In, difokuskan pada kondisi kesehatan. Selain itu, untuk mengetahui status kependudukan pendatang, petugas disdukcapil juga ditempatkan di posko perbatasan.


Tidak hanya itu, pihaknya juga mewajibkan karantina bagi warga yang terlanjur mudik. Sesuai protokol kesehatan, durasinya selama 14 hari sejak kedatangan.

"Kuncinya ada pada kedisiplinan. Itu yang pokok. Karantina bisa di rumah masing-masing atau di tempat yang disediakan pemerintah desa," katanya.

Pascapernyataan Presiden Jokowi soal larangan mudik, lanjut Indartato, dirinya langsung berkoordinasi dengan para camat. Pemangku wilayah kecamatan tersebut selanjutnya diminta berkomunikasi dengan kepala desa dan lurah.


Hal itu berkaitan dengan rencana tindaklanjut setelah kebijakan tersebut resmi diberlakukan. Peran pemerintah desa hingga RW dan RT dinilai sangat vital. Terutama dalam pengawasan pendatang.

"Harapan kami, jika keputusan larangan mudik sudah resmi berlaku, pelaksanaannya lebih mudah dan terpadu," tandas Pak In.

Bupati mengakui, tradisi mudik memang sudah melekat di masyarakat secara turun-temurun. Dampaknya, saat rutinitas tahunan tersebut tak dapat dilaksanakan serasa ada yang kurang.


Hanya saja, dalam situasi pandemi COVID-19, menahan diri tidak mudik akan lebih besar manfaatnya. "Oleh karena itu saya ingin sampaikan bahwa kesabaran dan keikhlasan (tidak mudik) harus tumbuh dari diri kita masing-masing," pesannya kepada warga perantauan.

Bagi warganya yang masih di tanah rantau, bupati mengimbau mereka mematuhi ketentuan pemerintah. Keluarga di kampung pun diminta ikhlas sebagai bentuk ikhtiar bersama agar COVID-19 segera berlalu.

"Anggap saja ini memang sesuatu yang memang harus kita laksanakan bersama untuk masa depan lebih baik," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.