"Ini bukan bertempat di dalam pondok, tapi beliau yang sakit ini tinggalnya di luar pondok. Beliau yang bersangkutan jarang sekali berinteraksi dengan orang luar karena sudah sakit," tambahnya.
"Nah kita menduga, ini yang dari klaster yang di Temboro ini bukan klaster Bogor. karena orang yang bersangkutan gak pernah keluar ke mana-mana," lanjut Suprawoto.
Tak hanya itu, Suprawoto menyebut pasien positif ini juga merupakan salah satu pengurus ponpes. Untuk itu pihaknya langsung menutup area sekitar pondok.
"Tapi yang bersangkutan punya pondokan, yang mondok di situ adalah santri Al Fatah tapi di pondoknya yang terkonfirmasi. Oleh sebab itu, Temboro kita nyatakan merah, kemudian di daerah situ kita tutup, ada 120 KK, jalan itu kita tutup dilakukan physical distancing," ungkap Suprawoto.
"Itu standar yang kita lakukan, begitu ada yang positif langsung kita lokalisir. Kita isolasi. Kebutuhan-kebutuhan kita cukupi apapun, pemeriksaan kesehatan dan seterusnya," pungkasnya.
(sun/bdh)