"Pemasaran ikan lesu karena distribusi yang terhambat penutupan sejumlah wilayah," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pasuruan Ihsan Khoiri, Rabu (8/4/2020).
Ihsan menyampaikan, selain untuk pasar lokal, hasil perikanan Kota Pasuruan dikirim ke Semarang, Bandung, hingga Jakarta. Akibat berbagai kebijakan pembatasan sosial di daerah-daerah tujuan, pemasaran terganggu, bahkan terhenti.
"Akibat physical distancing, susah masuk. Dan pabrik penerima ikan di daerah-daerah tujuan ditutup sementara, antisipasi penyebaran COVID-19," terangnya.
Akibatnya, banyak nelayan libur melaut. "Ada yang melaut, tapi kecil. Itu untuk kebutuhan pasar lokal," terangnya.
Insan menyatakan bulan April sebenarnya masa paling baik untuk melaut. Namun kondisi cuaca yang baik tidak sejalan dengan situasi di masa wabah.
"April ini sudah masuk bulan baik untuk melaut, cuaca tidak ekstrem dan hujan tidak terjadi tiap waktu. Ikan melimpah, namun tak sejalan dengan situasi pemasaran," pungkasnya.
(sun/bdh)