Warga Blitar Ini Jadi PDP Corona Usai Dikunjungi Saudara dari Surabaya

Warga Blitar Ini Jadi PDP Corona Usai Dikunjungi Saudara dari Surabaya

Erliana Riady - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 10:46 WIB
Seorang warga Kabupaten Blitar menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Perempuan ini mengalami gejala klinis setelah berinteraksi dengan keluarganya yang datang dari Surabaya saat takziah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar/Foto file: Erliana Riady
Blitar -

Seorang warga Kabupaten Blitar menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona. Perempuan ini mengalami gejala klinis setelah berinteraksi dengan keluarganya yang datang dari Surabaya saat takziah.

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Blitar, Krisna Yekti mengungkapkan, PDP tersebut merupakan warga Kecamatan Wonodadi. Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang terpapar Corona ketika saudaranya yang datang dari episentrum corona datang takziah ke rumahnya.

"Jadi dia gak ke mana-mana. Tapi saat rumahnya kesripahan (ada anggota keluarganya yang meninggal), beberapa saudaranya dari Surabaya datang takziah," kata Krisna kepada detikcom, Selasa (7/4/2020).


Begitu merasakan gejala klinis, lanjutnya, PDP ini memeriksakan diri ke RSUD Ishak Tulungagung dan masuk ruang isolasi. Satu PDP baru juga terdata dari wilayah Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. PDP ini juga seorang perempuan. Namun dinkes belum bisa mendapatkan informasi dari mana yang bersangkutan terpapar covid-19.

"Yang Udanawu juga dirawat di RSUD Ishak Tulungagung. Hasil swab sudah kami kirim, namun belum dikirim. Jadi belum diketahui bagaimana hasilnya," imbuhnya.


Dari dua kasus PDP itu, Krisna mengimbau masyarakat lebih disiplin menerapkan social dan physical distancing. Karena kita tidak tahu, apakah orang yang berinteraksi dengan kita carrier (membawa virus) atau tidak. Namun jika pola menjaga jarak benar-benar diterapkan, maka akan memutus rantai penyebaran covid-19 ini.

"Ini lho pentingnya menjaga jarak saat pandemi corona. Karena kita tidak tahu dan tidak bisa melihat, virus itu nempel atau terbawa oleh siapa. Coba kalau pola menjaga jarak disiplin diterapkan, saya yakin tidak ada kasus PDP seperti dua warga kita," imbuhnya.


Sampai Senin (6/4), Dinkes Pemkab Blitar merilis data sebanyak 5 PDP. Dua sudah sembuh dan dua masih dirawat di RSUD Ishak Tulungagung. Sedangkan satu PDP asal Ponggok meninggal.

Sedangkan jumlah ODP mengalami lonjakan dari Minggu (5/4) sebanyak 452. Per Senin (6/4) menjadi 481. Dengan rincian, sebanyak 225 sudah selesai masa isolasi mandiri dan 256 yang masih menjalani isolasi mandiri.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.