"Sejauh ini kondisi kita (bupati, wabup, dan jajaran Forkopimda) cukup baik, dan saya optimis, pengetatan aturan dilakukan dan masyarakat mendukung, semakin cepat mengakhiri situasi ini," tambah Faida.
Kabupaten Jember, tambah Faida, telah mendapat bantuan sekitar 300 alat rapid test dari pemerintah pusat. Alat tersebut digunakan untuk melakukan tes pada pasien terkait virus corona.
"Kita dapat jatah rapid test (dari pemerintah pusat). Tapi (alat itu) hanya sebagai tes awal. Adapun hasilnya, hanya sebagai tes cepat dan awal," kata Faida.
Sehingga hasilnya pun bisa kurang tepat. Bisa positif, bisa juga negatif. "Bisa positif palsu atau negatif palsu. Bahkan ada yang beberapa kali tes negatif, kemudian tes terakhir positif," katanya.
Menurutnya jika dilakukan tes dengan gejala yang ditunjukkan baru 2 atau 3 hari, hasilnya lebih cenderung ke negatif. Karena keberadaan virus belum bisa terdeteksi.
"Lebih banyak hasil negatifnya, daripada positif," ungkap Faida.
Mengenai pendistribusian rapid test, merujuk pada SK dari Gubernur Jatim. Sasaran penggunaannya juga lebih ditujukan kepada yang lebih membutuhkan.
"Penggunaan alatnya lebih diprioritaskan kepada (pasien) yang lebih membutuhkan hasil tes tersebut," pungkas Faida.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini