Update Corona Surabaya, 33 Positif, 16 PDP, 6 Sembuh, 1 Meninggal

Update Corona Surabaya, 33 Positif, 16 PDP, 6 Sembuh, 1 Meninggal

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 17:29 WIB
Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita
Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya - Surabaya masih jadi yang tertinggi untuk kasus corona. Sebanyak 33 orang telah dinyatakan positif.

"Confirm yang 26 orang masih dirawat di rumah sakit, yang sudah sembuh ada 6 dan 1 meninggal dunia," ujar Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita, Jumat (27/3/2020).

Berdasarkan data hingga pukul 13.00 WIB, PDP di Surabaya ada 16 orang. 9 orang masih dirawat di rumah sakit, sedangkan sisanya melakukan isolasi mandiri di rumah.

Sementara jumlah ODP di Surabaya terpantau ada 189 orang. 161 Orang dalam pemantauan sedangkan ODP yang belum dilakukan pemantauan sebanyak 28 orang. Hal ini dikarenakan mereka belum habis masa inkubasi 14 hari.

Feny, sapaan akrab Febria, mengatakan orang terinfeksi corona bisa saja terjadi melalui batuk atau bersin dan droplet. Maka, masyarakat diimbau agar menjaga jarak, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun untuk mencegah penularan virus tersebut.

"Kebanyakan (pasien positif virus corona) datang dari luar negeri dan daerah-daerah yang sudah terjangkit. Intinya adalah mereka yang baru bepergian," ungkapnya.

Untuk memastikan kesehatan tenaga medis yang menangani pasien, Dinkes Surabaya menerapkan protokol di rumah sakit. Baik penerapan jam kerja, hingga penambahan imun tubuh petugas kesehatan dengan vitamin.

"Jadi untuk tenaga medis kami atur 5 jam kerja yang di rumah sakit, karena dia harus memakai masker N95," ujarnya.

Sebab, lanjut Feny, masker N95 hanya bisa bertahan selama 5 jam, setelah itu harus diganti dengan yang baru. Selama 5 jam itu petugas kesehatan di rumah sakit juga tidak diperbolehkan membuka APD (alat pelindung diri) lengkap.

"Nah kemudian, supaya mereka juga tubuhnya kuat, kita berikan vitamin. Kita suplai makanan untuk mereka, karena mereka tidak boleh keluar dari rumah sakit," terangnya.

Selain itu, pihaknya memastikan, petugas kesehatan yang menangani pasien terindikasi virus corona juga diberikan kesejahteraan lebih. Terlebih, mereka juga mendapat fasilitas tempat menginap khusus di sekitar rumah sakit.

"Karena mereka sebelum keluar dari rumah sakit harus keramas dan disemprot disinfektan. Karena itu kita buatkan tempat istirahat sementara di dekat rumah sakit," pungkasnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.