Air mulai membanjiri rumah warga sekira pukul 15.00 WIB, Senin (9/3/2020). Rata-rata air menggenangi rumah warga sekitar 80-100 sentimeter. Warga menyebut banjir ini yang terparah selama beberapa tahun terakhir.
"Sebelas tahun saya tinggal di sini, baru kali ini sampai sebesar ini banjirnya," kata Agus warga Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Kota Banyuwangi kepada detikcom.
Agus mengatakan sebelumnya memang sering terjadi genangan air. Namun ketinggiannya hanya setinggi sekitar 30 cm. Namun kali ini ketinggian air sampai mencapai 1 meter.
"Banjir di sini itu gampang surut juga. Setelah 2 jam air langsung surut," tambahnya.
![]() |
Banjir juga terjadi di Kelurahan Kepatihan Banyuwangi. Warga terlihat menyelamatkan sejumlah barang berharga seperti dokumen dan barang elektronik. Namun barang-barang lain terpaksa dibiarkan terendam air. Karena tidak ada tempat untuk menyelamatkan barang tersebut.
"Tadi tingginya sekitar satu meter. Itu masih ada bekasnya di dinding rumah," kata Subariyanto, 69 tahun, Ketua RT setempat.
Menurut Subariyanto, genangan air itu diperparah adanya gorong-gorong yang baru dibuat. Sedianya gorong-gorong itu untuk membuang genangan air yang berada di perkampungan ke sungai Kalilo. Namun karena gorong-gorong itu tidak dilengkapi pintu air, saat debit air sungai Kalilo meningkat justru air sungai masuk ke permukiman.
Baca juga: 10 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Kebanjiran |
"Kalau air sungai sedang besar justru air sungai masuk ke pemukiman lebih cepat," tegasnya.
Hujan dengan intensitas tinggi ini juga membuat beberapa jalan di Banyuwangi tergenang air. Seperti di depan Kantor Pemkab Banyuwangi, Jalan MT Haryono, Gajah Mada hingga Sukowidi. Nmun air berangsur surut setelah beberapa jam tergenang.
Sejumlah anggota Kepolisian, TNI dan BPBD tampak berusaha membantu warga untuk mengurangi genangan. Mereka berkeliling di area yang masih tergenang air. (iwd/iwd)