Pisah sambut pejabat Kapolres ini diselimuti haru para pejabat utama dan anggota Polri di Tuban, Jumat (21/2/2020). Berbagai kenangan dan kinerja yang baik dilakukan oleh perwira yang sudah 22 bulan menjabat kapolres di Bumi Wali ini.
Sebagai pengganti, AKBP Ruruh Wicaksono bakal memimpin Tuban. Setelah sebelumnya, menjabat sebagai Kapolres Madiun.
"Selamat dan sukses di tempat yang baru Pak Nanang, dan saya akan meneruskan inovasi yang telah dibuat dan digunakan selama ini di Tuban," kata Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono kepada wartawan, Jumat (21/2/2020).
Selama di Tuban, berbagai inovasi telah dibuat AKBP Nanang Haryono. Bersama masyarakat, Nanang telah menggelar berbagai kegiatan seperti, Ngopi (Ngobrol Pintar), Bhakti Ulama, SiBi (Sistem Siaga Bumi Wali) Restuban Peduli, Pusat Control CCTV, Cyber Force, SIMBA (Sim Bhabinkamtibmas) dan Marong (Macan Ronggolawe).
Selain itu, pembangunan fasilitas untuk meningkatkan pelayanan Masyarakat, Nanang membangun beberapa fasilitas umum seperti Gedung Pusat Pelayanan Masyarakat Sanika Satyawada, gedung Serbaguna Sanika Satyawada, Pujasera Sanika Satyawada dan ATM Center.
Pria kelahiran Bojonegoro lulusan Akpol 2000 "Sanika Satyawada" diberikan amanah menjabat Kapolres Tuban yang ke 33 pada bulan April 2018.
Dalam hitungan jam setelah menjabat sudah dihadapkan runtuhnya jembatan Widang-Babat. Jembatan yang menjadi poros lalu lintas perekonomian mengakibatkan lumpuh total. Dibutuhkan tindakan yang cepat tepat dan efektif agar lalu lintas bisa berjalan normal dan dalam waktu 1 bulan 9 hari dari hasil koordinasi dengan instansi terkait akhirnya Jembatan beroperasional kembali.
Maraknya peredaran miras oplosan di berbagai daerah, produsen terbesarnya ada di wilayah Tuban membuat AKBP Nanang Haryono harus bertindak tegas. Terbukti Produsen Miras di Tuban yang selama ini dibuat tidak berdaya. Dengan menangkap dan memenjarakan para Produsen arak dengan menjerat dengan UU pangan.
Kasus menonjol lainnya di Tuban yang menjadi atensi yaitu curat, curas dan curanmor,dalam kurun waktu 6 bulan terbukti dengan di lumpuhkannya para pelaku begal yang harus tersungkur dengan timah panas degan tindakan tegas dan terukur oleh tim Marong Satreskrim, sebanyak 9 orang pelaku begal dikirim ke kamar jenazah oleh pria pemberani pengagum Adipati Ronngolawe ini.
Prestasi AKBP Nanang tak lepas dari torehan prestasinya saat menjabat Kapolres Tuban dan juga mengantarkan kesatuannya memperoleh prestasi puncak diantaranya meraih penghargaan dari Komisi perlindungan Anak sebagai Kapolres Peduli Anak, Kapolres Termedsos dari MitraPol, penghargaan dari Kemenpan RB bidang Yanlik dengan kategori sangat baik 2018, penghargaan Zone Integritas WBK tahun 2019, Juara 1 dan juara Umum Pos Yan Satwil Tipe B, meraih peringkat 2 kepuasan masyarakat pada tingkat Polres Metropolitan/mega Politan dari Max plus Insight dan peringkat 5 kepercayaan masyarakat pada tingkat Polres Metropolitan/Megapolitan se Indonesia dari Max Plus Insight, serta penghargaan dari Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia di Jakarta sebagai Kapolres Sahabat Media.
Dan tahun 2019 AKBP Nanang kembali menorehkan prestasi demgan mempersembahkan kategori pelayanan prima utk polres Tuban Pelayanan prima merupakan apresiasi tertinggi dr seluruh kategori pelayanan yg ada yg sudah ditetapkan oleh Kementerian PAN-RB.
Sementara saat menjadi Kapolres Tuban kebijakan mendasar Program 5K yakni Kritis, Kreatif, Komunikatif, Kolaboratif, Keterbukaan, dengan Tagline Kuat mengabdi dan Santun melayani, sangat berpengaruh di internal anggota Polres Tuban. Perubahan kultur dan mendorong Kepolisian modern dengan melakukan modernisasi dalam layanan publik yang didukung teknologi sehingga semakin mudah dan cepat diakses oleh masyarakat dengan melakukan reformasi internal menuju polisi yang Profesional Modern dan terpercaya demi terwujudnya penegakan hukum yang objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan.
"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan ketika seseorang sudah menyelesaikan suatu tugas besar dalam hidupnya, maka orang tersebut akan dikenang karena dua hal, yakni karena jasa-jasanya, atau sebaliknya," kata Wadir Samapta Polda Metro Jaya, AKBP Nanang Haryono. (fat/fat)