"Alhamdulillah setelah melalui proses penjaringan calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah, kenarin sudah turun rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. Kita (Ony Anwar - Dwi Rianto Jatmiko) tetap optimis," ujar Dwi Rianto Jatmiko, kepada wartawan di kantor DPC PDI-P Kabupaten Ngawi, Kamis (20/2/2020).
Keoptimisan ini, kata Antok sapaan akrab Dwi Rianto Jatmiko, itu karena hubungan baik dan komunikasi yang terjalin sudah mengakar. Setelah rekomendasi keluar, lanjut dia, pihaknya memakai slogan 'OK' akan membangun soliditas melalui rakercab yang nantinya akan digelar DPD Provinsi Jatim.
"Komunikasi kita yang sudah terjalin di kubu partai PDIP sejak lama. Langkah kita, selanjutnya DPC PDIP Ngawi juga akan mengkomunikasikan rekomendasi tersebut ke seluruh parpol di Ngawi," ujar Antok.
"Termasuk mengkomunikasikan lembaga, ormas, tokoh. Jadi rekomendasi ini sebagai alat bagi kami supaya lebih mudah dalam meyakinkan seluruh partai koalisi, ormas, dan para tokoh," imbuh Antok yang juga menjabat sebagai ketua DPC PDI-P Ngawi.
Antok yang sekaligus ketua DPRD Kabupaten Ngawi menyampaikan, rekomendasi tersebut dibacakan Sekjen DPP PDIP Hasto Krisnanto dan Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto yang digelar di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2) disaksikan langsung Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Data yang dihimpun detikcom, meski tanpa berkoalisi, partai PDI-P mampu mengusung sendiri pasangannya di Pilkada 2020. Sebab saat ini memiliki 21 kursi di DPRD. Namun seiring komunikasi yang terjalin sangat baik sudah lama PDI-P tetap menggandeng partai lain seperti Nasdem, Gerindra, Golkar, PKS dan Demokrat.
Ngawi mendapatkan rekom tahap pertama dari DPP PDIP karena dinilai yang paling siap dibanding daerah lain. Hal itu dilihat baik dari segi pasangan maupun partai pengusung dan pendukungnya. Selain kabupaten ngawi rekomendasi juga turun untuk Kabupaten Malang dan Sumenep. (fat/fat)