Dari 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang akan menggelar Pilkada Serentak 2020, DPP PDI Perjuangan (PDIP) telah menetapkan atau memberikan rekomendasi kepada 12 pasang calon untuk 12 kabupaten/kota. Ini dia 12 pasangan tersebut.
PDIP mengumumkan nama-nama penerima rekomendasi tersebut di Jakarta, Rabu (19/2) kemarin. Dari 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang akan menggelar Pilkada Serentak 2020, DPP PDIP telah menetapkan calon untuk 12 kabupaten/kota.
Nama-nama calon kepala daerah itu dibacakan oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto. Pembacaan nama kepala daerah disaksikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dua belas pasang calon bupati/wakil bupati dan calon wali kota/wakil wali kota di Jawa Tengah pilihan PDIP tersebut adalah:
1. Sri Mulyani-Aris Prabowo (Kabupaten Klaten)
2. Sri Sumarni-Bambang Pujiyanto (Kabupaten Grobogan)
3. Eisti'anah-Joko Sutanto (Kabupaten Demak)
4. Mohammad Said Hidayat-Wahyu Irawan (Kabupaten Boyolali)
5. Joko Sutopo-Sriyono (Kabupaten Wonogiri)
6. Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto (Kabupaten Sragen)
7. Agus Sukoco-Eko Priyono (Kabupaten Pemalang)
8. Ngesti Nugraha-M Basari (Kabupaten Semarang)
9. Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Kota Semarang)
10. Arif Sugianto-Rista ( Kabupaten Kebumen)
11. Arief Rohman-Tri Yuli Setyowati (Kabupaten Blora)
12. Dyah Hayuning Pratiwi-Sudono (Kabupaten Purbalingga).
Baru sehari setelah diumumkan, DPD PDIP Jateng sudah sesumbar bahwa 6 dari 12 paslon itu akan berhadapan dengan kotak kosong. Diklaim tidak akan ada calon penantang dari parpol lain atau independen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris DPD PDIP Jateng, Bambang Kusriyanto yang mengatakan ada enam kabupaten/kota berpotensi melawan kotak kosong. "Ada enam kabupaten/kota yang dimungkinkan tidak memunculkan paslon lawan," kata Bambang.
Keenam daerah yang diprediksi tak ada lawan tersebut adalah pilkada di Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Semarang.
Cerita Mega: Hampir Berkata Kotor Karena 'Anaknya' Diciduk KPK Jelang Pilkada:
(mbr/rih)