Angin puting beliung memiliki sirkulasi yang berputar. Sirkulasi yang berputar itu sifatnya lebih lokal. Sampai saat ini BMKG Juanda bisa memprediksi puting beliung dengan teknologi yang dimiliki.
"Kita mengidentifikasi kondisi yang berpotensi tidak spesifik puting beliung," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto saat dihubungi detikcom, Kamis (13/2/2020).
Menurutnya, puting beliung kerap terjadi sekitar tiga menit. "Kemudian dilihat dari karakteristik kerusakan, cenderung random dan kalau dia (angin puting beling) hanya melintasi beberapa wilayah saja. Tidak luas satu kota," paparnya.
"Tapi kalau angin kencang lebih berdampak meluas. Misalnya satu RW, satu desa akan kena angin kencang," sambungnya.
Potensi angin kencang harus selalu diwaspadai masyarakat. Seperti waktu peralihan musim dan puncak musim hujan.
Teguh mengatakan, hampir setiap wilayah tropis, dinamika atmosfirnya masih cukup bervariasi. Artinya, pertumbuhan awan city kadang cepat tumbuh, hilang, bahkan cepat matang.
"Kalau bicara rata-rata memang agak sulit kapan akan terjadi. Mangkanya kita identifikasinya adalah waspada peringatan dini cuaca ekstrem," pungkasnya.
(sun/bdh)